GELORA.CO - Penanggung Jawab Reuni Akbar 212, Ahmad Sobri Lubis mengatakan umat agama lain pun antusias mengikuti Reuni Akbar 212. Hal ini karena Aksi 212 tidak bermuatan SARA (suku, agama, ras, dan antargolongan).
“Saya lihat ada semangat cukup tinggi dari saudara kita yang nonmuslim,” kata Sobri saat jumpa pers di Gedung Dewan Da’wah Islamiyah Indonesia (DDII), Jakarta Pusat, Jumat (29/11).
Sobri menjelaskan, pada awalnya, Aksi 212 adalah aksi melawan penistaan agama. Umat agama lain pun, menurutnya, juga akan merasa marah jika agama mereka dihina. Artinya, menurut Sobri, ada kesamaan pandang baik umat Islam dan nonmuslim.
Dia menambahkan, Aksi 212 adalah ajang besar seluruh masyarakat yang masih mencintai agamanya dan menentukan nasib agama di masa depan. Penistaan terhadap agama harus mendapat pengadilan hukum.
“Kalau saat ini banyaknya penista agama dibiarkan dan tidak ditegakkan hukum, maka kita yang berakal waras sudah bisa melihat seperti apa nasib agama ke depan,” kata Sobri.
Sobri meminta pemerintah sebagai pemangku amanat rakyat harus mampu menjaga dan melindungi agama. Agama apapun wajib terlindungi dari pelecehan dan penistaan.
Sebab, lanjut dia, agama pulalah yang membawa Indonesia ke gerbang kemerdekaan. Apalagi dalam UUD 1945 dinyatakan bahwa kemerdekaan bangsa ini adalah berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa.
“Artinya karena peranan agama dan bantuan Allah kita dapat menikmati kemerdekaan berbangsa dan bernegara, karena jihad,” imbuhnya. ()