"Memang Fadli sendiri hebatnya apa. Setidaknya Ahok pernah jadi bupati, gubernur dan juga pernah jadi anggota Dewan. Tentu itu sebuah prestasi kan?" kata Ketua DPP NasDem, Irma Suryani Chaniago kepada wartawan, Minggu (24/11/2019).
Irma pun meminta Fadli untuk tidak 'nyinyir' terhadap orang lain. Menurut dia, alangkah lebih baik jika Fadli intospeksi terhadap dirinya sendiri sebelum mengomentari orang lain.
"Sudahlah. Mari kita bersihkan hati dan tanya diri sendiri sudah punya prestasi apa? Baru pertanyakan orang lain. Tapi susah juga jika isi kepala adanya cuma menyalahkan orang lain, merasa hebat dan narsis. Sehingga tidak ada orang yang pantas dan hebat kecuali dirinya sendiri dan orang orang dari kelompoknya. Orang seperti ini ciri-ciri peninggalan orde baru," tuturnya.
Menurut Irma, Ahok selama ini memiliki kinerja yang baik. Dia meyakini, eks Gubernur DKI Jakarta itu pun mampun membawa Pertamina ke arah yang lebih baik lagi.
"Menurut saya Ahok punya kinerja baik dan accountable, kalau beliau suka bicara keras dan meledak ledak, itu cuma karakter yang tentu saja bisa diubah. Saya yakin penjara membawa hikmah bagi beliau. Yang penting beliau masuk penjara bukan karena mencuri uang rakyat dan juga bukan karena perbuatan kriminal. InsyaAllah Ahok mampu memberikan prestasi baik bagi Pertamina kedepan," ujar Irma.
Sebelumnya, Fadli Zon merasa heran dengan terpilihnya eks Gubernur Jakarta itu menjadi Komisaris Utama PT Pertamina. Fadli mempertanyakan kemampuan Ahok.
"Biar masyarakat yang menilai. Kalau saya menilai kayak nggak ada orang lain aja gitu, kenapa, apa sih hebatnya? Menurut saya sih biasa-biasa saja. Tapi kan itu menimbulkan tokoh-tokoh atau orang-orang dan masyarakat yang selama ini kontra terhadap Ahok menjadi tidak suka," kata Fadli Zon di Lemhannas, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Sabtu (23/11).
Fadli Zon menilai terpilihnya Ahok menjadi Komut Pertamina merupakan refleksi kedekatan Presiden Jokowi dengan Ahok. Fadli menilai Jokowi dan Ahok adalah teman sejati.
"Ya menurut saya pasti menimbulkan kegaduhan dong. Kan harusnya mencari orang profesional, emangnya dia ahli minyak? Dia kan bukan ahli minyak. Hebatnya apa dia di Pertamina," tutur Fadli soal pria sarjana Fakultas Teknologi Mineral jurusan Teknik Geologi Universitas Trisakti itu.(dtk)