GELORA.CO - Rencana pemerintah Jakarta menyelenggarakan Jakarta E-Prix atau Formula E terus menerus mendapatkan kritikan politikus Partai Solidaritas Indonesia. Menurut mereka acara itu belum pantas dilakukan, sementara di Jakarta masih terdapat banyak sekolah rusak dan warga tidak memiliki jamban.
"Kami mendesak Pak Anies untuk batalkan rencana penyelenggaraaan Balap Formula E. Sungguh tidak patut uang rakyat 1 triliun kita hamburkan untuk event beberapa hari. Sementara masih banyak sekolah rusak dan warga yang tidak memiliki jamban," kata PSI melalui akun Twitter resmi mereka, @psi_id.
Apalagi, menurut politikus PSI Tsamara Amany Alatas, anggaran di Jakarta sedang kekurangan.
"Apalagi ketika anggaran di Jakarta sedang defisit!" kata Tsamara melalui akun Twitter @TsamaraDKI.
Sebelumnya, anggota Fraksi PSI Anthony Winza Probowo menekankan penyelenggaraan Formula E akan menghabiskan anggaran triliunan rupiah hanya untuk beberapa hari saja yang tidak jelas tujuan serta asas manfaatnya di tengah defisit anggaran.
"Fraksi PSI meminta Formula E dibatalkan sampai ada paparan lengkap serta kajian mendalam dan meyakinkan dari Gubernur dan jajarannya," kata anggota DPRD DKI dari Fraksi PSI Anggara Wicitra Sastroamidjojo.
Sekretaris Provinsi DKI Jakarta Saefullah menegaskan akan menyampaikan kajian terkait efek penyelenggaraan Formula E tahun 2020 ke DPRD.
"Nanti ada kajiannya akan kita sampaikan kalau dipertanyakan di dewan," kata Saefullah ketika diminta tanggapan penolakan PSI.
Saefullah menegaskan hasil kajian itu akan menjelaskan efek domino dari penyelenggaraan Formula E. Dampak Formula E, di antaranya meningkatkan pendapatan dunia usaha seperti hotel, pusat perbelanjaan hingga UMKN.
"Mereka bayar pajak ke kita, seperti itu kemungkinan efeknya," ujarnya.
Sebelumnya, PT. Jakarta Propertindo mengusulkan anggaran Rp767 miliar pada Penyertaan Modal Daerah APBD tahun 2020 untuk penyelenggaraan Formula E. []