GELORA.CO - Selagi tak diganggu, pertahanan di Indonesia dalam lima tahun ke depan bukanlah bersifat ofensif dalam menjaga kedaulatan bangsa.
Hal itu ditegaskan Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto dalam rapat kerja bersama Komisi I DPR RI di Gedung Nusantara II, Kompleks DPR RI, Senayan, Senin (11/11).
“Kita tidak berniat mengganggu bangsa lain. Pimpinan politik kita dan saya yakin saudara-saudara sekalian yang memegang mandat dari rakyat tidak ingin mengganggu bangsa manapun. Tapi kita juga tidak boleh membiarkan diri kita, wilayah kita, kepentingan kita, kekayaan kita diganggu oleh bangsa lain,” ungkap Prabowo.
Pemikiran itulah yang diakuinya kerap dipegang para pendahulu di bidang pertahanan Indonesia. Sepanjang sejarah, pertahanan terkuat Tanah Air adalah kekuatan rakyat.
“Mungkin saat ini secara teknologi tidak bisa mengalahkan kekuatan teknologi bangsa lain, tetapi pertahanan kita berdasarkan pemikiran konsep pertahanan rakyat semesta,” katanya.
“Perang yang terpaksa melibatkan kita adalah perang rakyat semesta, the concept of the tootle peoples war itu adalah doktrin Indonesia selama ini yang lahir dari sejarah kita,” tambahnya.
Prabowo juga menguraikan bahwa seluruh warganegara Indonesia berhak mengikuti bela negara.
"Prasarana kita mungkin dihancurkan, tapi saya yakin Indoensia tidak mungkin diduduki oleh bangsa lain karena seluruh rakyat akan menjadi komponen pertahanan negara ini,” tutupnya. [rm]