Kelompok Fobia Disinggung Panitia Jelang Reuni 212

Kelompok Fobia Disinggung Panitia Jelang Reuni 212

Gelora Media
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Panitia menyebut ada pihak yang ingin membatalkan acara Maulid Agung dan Reuni Mujahid 212. Panitia menyebut kelompok tersebut 'fobia terhadap gerakan Reuni 212'.

"Kami sangat menyesalkan masih ada kelompok kecil 212 fobia yang secara sengaja dan sistematis melakukan aksi-aksi ingin membatalkan Maulid Agung dan Reuni Mujahid 212," ujar Ketua Panitia Reuni Akbar Mujahid 212 Awit Mashuri di Dewan Dakwah Islam Indonesia, Jalan Kramat Raya, Senen, Jakarta Pusat, Jumat (29/11/2019).

Dia menyebut kelompok 'fobia 212' itu berusaha membatalkan acara dengan cara memasang spanduk provokatif hingga meminta Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mencabut izin acara. Panitia sangat menyesalkan hal itu.

"Seperti ada yang memasang spanduk ajakan untuk tidak menghadiri acara ini. Membatalkan bus yang sudah disewa. Mendesak Gubernur DKI mencabut izin dan tidak sedikit komentar negatif terutama di media sosial. Kami sangat sesalkan aksi ini," kata dia.

"Kami mengimbau untuk tetap menjaga ukhuwah islamiyah dan ukhuwah wathaniah menjaga kesatuan dan persatuan jika tidak sependapat dengan kegiatan ini," sambungnya.

Dia mengatakan Reuni 212 bertujuan merekatkan persatuan dan kesatuan bangsa. Dia mengatakan acara ini terbuka untuk diikuti siapa saja.

"Acara ini terbuka untuk anak bangsa semua kalangan, sehingga tidak alasan untuk menghalangi apalagi bertindak berlebihan melakukan aksi menggalang opini dan kekuatan publik untuk menggagalkan acara ini," paparnya.

Sementara itu, Awit menyebut persiapan reuni akbar tersebut sudah mencapai 90 persen. Dia menjelaskan panitia telah mengantongi izin dari kepolisian dan Pemprov DKI Jakarta.

"Alhamdulillah hingga kini persiapan Maulid Agung dan Reuni Mujahid 212 hampir mencapai 90 persen. Sejumlah perizinan dan rekomendasi telah dikantongi panitia. Terima kasih kepada semua pihak yang telah mempermudah urusan ini, khususnya Pemprov DKI Jakarta dan Polda Metro Jaya," ucap Awit.

Sementara itu, Ketua Umum PA 212 Slamet Maarif menyebut Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto tidak akan menghadiri reuni 212. Namun, Slamet menyebut Faldi Zon dan Hidayat Nur Wahid akan hadir pada acara yang akan digelar di Monas itu.

"Informasi yang kita terima memang beliau ada di Turki, itu dari orang dekatnya beliau. Kita memang tidak mengundang secara khusus tapi tetap berikan informasi, salam dari Pak Prabowo ada di Turki. Bagaimanapun kan kita pernah berjuang bersama, silaturahim tetap kita sambung, Beliau mengatakan memang ada di Turki hari itu. Diundang nggak diundang, enggak bisa hadir," ujar Slamet di Kantor Dewan Dakwah Islam Indonesia, Jalan Kramat Raya, Senen, Jakarta Pusat, Jumat (29/11/2019).

Slamet mengatakan pihaknya telah mengundang Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Slamet menyebut Anies akan memberikan sambutan sebagai tuan rumah. Apa respons Anies soal undangan tersebut?

"Nanti saja (jawabnya)," ucap Anies saat ditanya akankah hadir ke acara Reuni 212 di Monas, Jakarta Pusat, Jumat (29/11/2019).

Anies belum memastikan apakah akan hadir. Anies tak menjawab lebih lanjut saat dimintai konfirmasi mengenai kehadirannya ke Reuni 212.

Sebelumnya diberitakan, PA 212 akan menggelar Munajat dan Maulid Akbar Reuni Mujahid 212 di Monas, Jakarta Pusat, pada 2 Desember 2019. Panitia berencana menggelar acara sejak dini hari dengan kegiatan salat malam berjemaah. Kegiatan dilanjutkan salat subuh dan rencananya akan diakhiri pukul 09.00 WIB.[dtk]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita