GELORA.CO - Kebakaran hebat di SMK 6 Yadika 6 Bekasi, Jatiwaringin, Pondok Gede, menyisakan puing-puing reruntuhan bangunan. Para siswa pun terpaksa diliburkan selama pihak sekolah mempersiapkan ruang belajar-mengajar.
Sebuah aula di gedung B yang berukuran 10x30 meter dipersiapkan sebagai tempat darurat untuk kegiatan belajar-mengajar. Di samping ruang aula, terdapat 3 ruang gudang yang berisi bangku dan meja yang berdebu.
Di dalam ruang aula terdapat 1 buah papan tulis warna putih. Aula--yang berdekatan dengan gedung A yang terbakar--itu juga dilengkapi 7 kipas angin.
Total ada 18 ruangan yang terbakar dalam kejadian itu. Terdiri atas 10 ruangan belajar, 1 ruangan laboratorium, ruang guru dan kepala sekolah, serta ruang meeting dan ruang lainnya. Jumlah siswa SMK Yadika 6 Bekasi sendiri ada 799 orang.
Kepsek SMK Yadika 6 Bekasi Rellus Manurung mengatakan, pihaknya memprioritaskan kegiatan belajar-mengajar pascakebakaran pada Senin (18/11). Untuk sementara waktu, kegiatan belajar-mengajar akan dipindahkan ke gedung aula.
"Itu yang perlu kita pikirkan, karena kami mau mereka tidak ketinggalan pelaksanaan KBM (kegiatan belajar-mengajar) jadi prioritas utama. Antisipasinya karena kita masih punya gedung aula, nanti kita berdayakan," kata Rellus kepada wartawan di lokasi, Selasa (19/11/2019).
Sementara mempersiapkan aula, para murid diliburkan. Kegiatan belajar-mengajar akan aktif kembali pada Jumat (21/11).
Di tengah persiapan sekolah menyiapkan ruang darurat untuk belajar-mengajar, api kembali muncul pada Selasa (19/11) siang. Kemunculan api membuat panik para guru dan tenaga kerja SMK Yadika 6 Bekasi.
Api itu muncul sekitar pukul 12.30 WIB, Selasa (19/11/2019). Kemunculan api pertama kali diketahui oleh warga sekitar yang sedang melihat-lihat sisa kebakaran.
"Pak...nyala lagi Pak...nyala lagi," teriak warga.
Sejumlah pegawai sekolah dan guru-guru kemudian berlari ke titik kebakaran. Mereka tampak panik, lalu mencari ember untuk menyiramkan air ke titik api.
Air diperoleh dari toilet di sekolah tersebut. Sejumlah guru dan tenaga pekerja bahu membahu mengambil air dari toilet.
"Ada APAR nggak?," tanya seorang warga ke warga lainnya.
Warga dan guru-guru berjibaku memadamkan api. Pompa disiapkan untuk menyedot air dari toilet sekolah selagi menunggu mobil Damkar.
Mobil Damkar sendiri tiba di lokasi setelah 25 menit kemudian. Api pun pada sekitar pukul 13.45 WIB, Selasa (19/11).
Usut punya usut, api yang kembali muncul itu rupanya berasal dari tumpukan buku yang terkena bara api. Bara tersebut berada di bawah tumpukan buku.
"Dari tumpukan buku kena angin, jadi tumpukan buku di atasnya sudah padam, dibawahnya mungkin masih ada titik api bara," kata Komandan Regu B, Damkar Kota Bekasi, Dody Haryono, di SMK Yadika 6 Bekasi, Jalan Wadas, Jatiwaringin, Pondok Gede, Selasa (19/11/2019).
Kemunculan api juga dipicu adanya reaksi kimia antara oksigen, bara api, dan air. Hal itu menyebabkan munculnya uap panas.
"Namanya kayu sama kertas kena api masih ada oksigen yang masukan ngebul-ngebul. Di atas itu air basah, tapi kan di bawahnya panas kan nguap dia. Kimianya seperti itu," ujar Dody.
Kebakaran ini menimbulkan 14 korban luka-luka. Pihak sekolah menyebutkan, dari 14 korban luka tinggal 2 korban yang masih dirawat di rumah sakit.(rmol)