GELORA.CO - Ada beberapa alasan yang menjadikan Presiden Joko Widodo serius untuk memindahkan Ibukota negara ke Kalimantan Timur. Salah satunya ia ingin mengubah pola pikir yang selama ini tersentralisasi di Pulau Jawa.
Di sisi lain kita ingin pindah pola pikir, ita ingin pindah budaya kerja. Harus pindah semua. Kultur kerja kita pindah. Di Ibukota terinstal sistem yang baru. Orang pindah sana sistem sudah siap,” ungkap Jokowi di acara diskusi Forum A1 bertema ‘Makmur dan Terhubung Berkat Infrastruktur’ di Restoran Seribu Rasa, Jakarta Pusat, Kamis (14/11).
Selain itu, Jokowi ingin adanya pemerataan dalam bidang ekonomi. Hal ini juga merupakan cita-cita presiden pertama RI, Soekarno.
Tantangan yang ada menuju ke sana. Di Jawa penduduknya 56 persen dari seluruh penduduk yang jumlahnya 149 juta. Kemudian PDB ekonomi 58 persen ada di pulau Jawa. Paling gede ada di Jakarta, sehingga perlu yang namanya pemerataan,” sambungnya.
Terpilihnya Kalimantan Timur, menurut Jokowi lantaran jauh dari ancaman bencana seperti gempa bumi dan tsunami.
“Baik gempa, tsunami, maupun banjir. Kedua, lahan yang ada tersedia. Ketiga, titik pertumbuhan baru,” tandasnya.(rmol)