GELORA.CO - Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi mengaku sudah menaikkan gaji guru honorer. Hal itu disampaikannya di sela ziarah ke makam pahlawan pada peringatan Hari Guru, Senin (25/11).
"Kita akan selalu perbaiki pendapatan-pendapatan guru ini. Kita kemarin baru menaikkan gaji guru honorer dari Rp40.000 menjadi Rp90.000 per jam mata pelajaran. Nanti kita lihat lagi ke depan," kata Edy.
Mantan Pangkostrad ini menyatakan, kesejahteraan guru harus menjadi perhatian. Sebab, mereka berperan penting membentuk karakter bangsa dan mencetak para pemimpin. Hal itu pula yang mendorongnya menziarahi Makam Pahlawan, Jalan Sisingamangaraja, Medan, di Hari Guru.
Sekitar 200 orang guru dari berbagai sekolah yang hadir pada acara ziarah dan tabur bunga di Makan Pahlawan. Mereka turut menaburkan bunga ke beberapa makam pahlawan.
"Pahlawan-pahlawan inilah soko guru kita, jadi wajarlah kalau kita menghargai perjuangan mereka di Hari Guru. Sekarang giliran kita mengisi kemerdekaan ini, dan guru punya peran yang besar untuk mengisi kemerdekaan itu, mendidik anak-anak kita, membentuk karakter bangsa," jelas Edy.
Kepala Dinas Pendidikan Sumut, Arsyad Lubis, mengatakan, kenaikan honor menjadi Rp90.000 per jam mata pelajaran belum dapat menyejahterakan guru. Karena itu nilainya akan terus diperbaiki. "Disesuaikan dengan keuangan Pemda," ucapnya.
Dinas Pendidikan Sumut mencatat 8.400 guru honorer tersebar di daerah ini. Dengan kenaikan honor, Pemprov Sumut harus menyiapkan Rp250 miliar per tahun untuk menggaji guru honorer.
"Satu tahunnya kami butuh Rp250 miliar untuk membayar gaji-gaji honorer," kata Edy Rahmayadi.
"Kemampuan kita ini yang harus kita kelola terus, sehingga bisa menyejahterakan guru-guru kita. Guru kita ini pahlawan tanpa tanda jasa," sambungnya. [mdk]
"Kita akan selalu perbaiki pendapatan-pendapatan guru ini. Kita kemarin baru menaikkan gaji guru honorer dari Rp40.000 menjadi Rp90.000 per jam mata pelajaran. Nanti kita lihat lagi ke depan," kata Edy.
Mantan Pangkostrad ini menyatakan, kesejahteraan guru harus menjadi perhatian. Sebab, mereka berperan penting membentuk karakter bangsa dan mencetak para pemimpin. Hal itu pula yang mendorongnya menziarahi Makam Pahlawan, Jalan Sisingamangaraja, Medan, di Hari Guru.
Sekitar 200 orang guru dari berbagai sekolah yang hadir pada acara ziarah dan tabur bunga di Makan Pahlawan. Mereka turut menaburkan bunga ke beberapa makam pahlawan.
"Pahlawan-pahlawan inilah soko guru kita, jadi wajarlah kalau kita menghargai perjuangan mereka di Hari Guru. Sekarang giliran kita mengisi kemerdekaan ini, dan guru punya peran yang besar untuk mengisi kemerdekaan itu, mendidik anak-anak kita, membentuk karakter bangsa," jelas Edy.
Kepala Dinas Pendidikan Sumut, Arsyad Lubis, mengatakan, kenaikan honor menjadi Rp90.000 per jam mata pelajaran belum dapat menyejahterakan guru. Karena itu nilainya akan terus diperbaiki. "Disesuaikan dengan keuangan Pemda," ucapnya.
Dinas Pendidikan Sumut mencatat 8.400 guru honorer tersebar di daerah ini. Dengan kenaikan honor, Pemprov Sumut harus menyiapkan Rp250 miliar per tahun untuk menggaji guru honorer.
"Satu tahunnya kami butuh Rp250 miliar untuk membayar gaji-gaji honorer," kata Edy Rahmayadi.
"Kemampuan kita ini yang harus kita kelola terus, sehingga bisa menyejahterakan guru-guru kita. Guru kita ini pahlawan tanpa tanda jasa," sambungnya. [mdk]