GELORA.CO - Putra Presiden Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka angkat bicara terkait pertemuannya dengan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri sebagai jalur cepat alias bypass. Begini kata Gibran.
"Jangan dipikir saya langsung ke Bu Mega," ujar Gibran saat mengirim bantuan air bersih kepada warga terdampak kekeringan di Solo, Jumat (1/11) petang.
"Yang paling pertama saya sowani itu Pak Rudy (Ketua DPC PDIP Surakarta), terus ke Pak Bambang (Ketua DPD PDIP Jateng). Gak ada yang saya lompati," kata Gibran.
Pertemuan dengan FX Hadi Rudyatmo dilakukan pada 18 September 2019 di rumah dinas wali kota. Sedangkan pertemuan dengan Bambang Wuryanto, Gibran tidak menjelaskan secara pasti.
"Sudah lama saya sowan ke Pak Bambang. Yang jelas setelah bertemu Pak Rudy," ujar dia.
Selain petinggi PDIP, Gibran juga mengaku telah bertemu sejumlah petinggi partai lain. Dia mengungkap masih akan melakukan pertemuan dengan elite partai lain.
"Pak Airlangga sempat ngobrol, Pak Surya Paloh sempat ngobrol. Ya silaturahmi. Kemarin tu kan ngumpul semua pas pelantikan menteri. Minggu depan masih banyak pertemuan-pertemuan lagi," ujarnya.
Mengenai rekomendasi dari DPP PDIP, Gibran mengaku akan tunduk apapun hasilnya.
Dalam kesempatan yang sama, Gibran juga mengungkap isi pertemuan dengan putri Bung Karno itu.
Gibran menyebut Megawati sebagai mentor politik yang dia segani. Seperti yang dikatakan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto, Gibran mendapatkan kursus singkat dari Mega.
"Mentor yang palinh saya segani (selain Jokowi) ya Bu Mega. Kemarin kan memberi saran saya membaca empat buku. Sekarang sedang saya baca," kata Gibran.
"Kemarin sama Bu Mega kan pertemuannya kaya kursus ngasih saya beberapa... sejarah PDIP seperti apa, ideologi Bung Karno seperti apa," ujar dia.
Gibran juga mengungkap beberapa percakapan Megawati kepadanya. Antara lain terkait beberapa hal penting yang ada di dalam buku Bung Karno.
"Saran saya baca buku ini, kamu catat ya, dik. Ini penting semua lho, kamu catat semua," kata Gibran menirukan perkataan Mega kala itu.
Putra Presiden Joko Widodo itu menilai memang sudah sepantasnya dia belajar tentang buku tersebut.
"Ya memang harus belajar," pungkasnya.[dtk]