GELORA.CO - Mantan Presiden Bolovia Evo Morales mengatakan bahwa dia harus diizinkan untuk kembali ke negara asalnya dan menyelesaikan masa jabatannya yang terakhir.
Hal itu disampaikan oleh pria 60 tahun itu dalam sebuah wawancara dengan Al Jazeera di Mexico City pada Minggu (17/11), di mana dia melarikan diri pasca mengundurkan diri sebagai presiden pekan lalu.
"Saya tidak mungkin berada di luar negeri. Saya terbiasa bersama orang-orang sebagai pemimpin serikat, presiden, melakukan pekerjaan," kata Morales yang menuduh lawan-lawannya berkonspirasi melawan pemerintahnya.
"Saya sangat merindukannya (Bolivia). Saya mencari cara hukum untuk kembali dan bersama orang-orang ketika mereka menentang kediktatoran, kudeta," tambah Morales.
Diketahui bahwa Morales yang merupakan pemimpin pribumi pertama di Bolivia menghadapi tekanan setelah pemilihan langsung pada 20 Oktober lalu. Pasalnya pendukung oposisi turun ke jalanan untuk menentang terpilihnya kembali Morales.
Setelah berminggu-minggu protes, dia mengundurkan diri pada 10 November lalu. Sementara angkatan bersenjata mengumumkan bahwa mereka berpihak pada pengunjuk rasa anti-Morales dan menuntut agar dia mengundurkan diri.
"Saya tidak tahu mengapa mereka begitu takut pada Evo, mereka tidak ingin saya berpartisipasi, tidak apa-apa, seumur hidup, untuk demokrasi. Saya pensiunkan pencalonan saya, tetapi mereka harus membiarkan saya menyelesaikan masa jabatan saya," demikian Morales. (Rmol)