GELORA.CO - Para demonstran antipemerintah Hong Kong kembali turun ke jalan, Sabtu (2/11).
Dilansir Chanel News Asia, ribuan pengunjuk rasa menggunakan topeng hitam dan berkumpul di Victoria Park bertajuk aksi 'panggilan darurat'.
Tak pelak, gesekan pun terjadi antara massa dengan aparat keamanan setempat. Beberapa massa yang merapat ke distrik perbelanjaan Causeway Bay menarik pagar besi dan membuat barikade jalanan. Bahkan sebuah bom bensin turut mengiringi aksi mereka.
Selain itu, aksi tersebut diwarnai dengan nyanyian lagu kebangsaan Inggris dan AS, serta mengibarkan bendera multi-nasional. Beberapa di antaranya juga menyerukan kemerdekaan.
Melihat ribuan massa yang beraksi, polisi Hong Kong kemudian menembakkan gas air mata untuk membubarkan demonstrasi.
Mereka memperingatkan kepada massa untuk membubarkan diri dengan mengancam pendemo akan dituntut karena mengadakan pertemuan ilegal pada akhir pekan ke 22 secara berturut-turut.
Bahkan aparat setempat juga melakukan penangkapan beberapa peserta aksi.
Aksi ini merupakan lanjutan dari demo yang dilakukan sejak lima bulan belakangan. Belum ada opsi yang menjadi kesepakatan antara pendemo dan pemerintah setempat untuk mengakhiri aksi.
Bahkan aktivis prodemokrasi, Joshua Wong mengaku akan melanjutkan demo dengan mengerahkan 100 ribu orang pada pekan ke-22 berturut-turut.
"Jika lebih dari 100 ribu warga Hong Kong turun ke jalan besok, itu dapat membuat dunia tahu bagaimana orang-orang Hong Kong berjuang untuk pemilihan yang bebas," kata Wong. (Rmol)