GELORA.CO - Sekitar 75.000 orang turun ke jalan-jalan di Santiago pada hari Jumat (9/1101) sebagai bagian dari protes anti-pemerintah yang sedang berlangsung di Chili. Pers setempat melaporkan sebagian besar demonstrasi berlangsung damai. Ini merupkan demo terbesar kedua sejak protes pecah tiga minggu lalu.
Tetapi para pengunjuk rasa memakai penutup kepala menjarah gereja Katolik Roma di Santiago dekat pusat demonstrasi. Mereka dilaporkan menyeret patung-patung Yesus dan perabotan ke jalan dan membakarnya.
Ribuan orang berkumpul di alun-alun Plaza Italia di Santiago di mana mereka meneriakkan dan memegang spanduk. Asap mengepul dari kampus universitas terdekat, tempat para pemrotes menyalakan api. Polisi sebelumnya membuat barikade di depan universitas untuk membatasi kerusakan.
Protes dimulai di Chili akibat perselisihan kenaikan tarif kereta bawah tanah pada bulan Oktober, tetapi sejak itu berkembang menjadi protes atas berbagai masalah sosial dari pensiun hingga korupsi pemerintah.
Polisi menggunakan water canon, gas air mata dan peluru karet untuk membubarkan pengunjuk rasa pada hari Jumat. Upaya Presiden Sebastian Pinera untuk menenangkan para pemrotes dan mengancam mereka dengan menekan para pengacau dan penjarah, tampaknya tidak diperhatikan.
[mp]