GELORA.CO - Mantan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan ikut angkat bicara mengenai wacana pengangkatan Basuki Tjahaja Purnama (BTP) alias Ahok di salah satu BUMN. Dahlan menyampaikan komentarnya di laman pribadinya disway.id dengan judul 'Prestasi BTP'.
Dalam tulisannya, Dahlan lebih banyak bertanya mengenai prestasi Ahok. Kemudian, ia juga mempertanyakan kehebohan terkait rencana memasukan Ahok di BUMN.
Dikutip detikcom, Minggu (17/11/2019), mengawali tulisannya, Dahlan mengatakan orang berprestasi cenderung sukses di tempatkan di mana pun.
"Kesimpulan itu datang dari pengalaman panjang --30 tahun menggeluti dunia manajemen. Baik di orsos, pesantren, di perusahaan swasta, di BUMN," kata Dahlan dalam tulisannya.
Dahlan pun kemudian bertanya, apakah Ahok atau BTP sosok yang berprestasi sehingga layak ditempatkan di BUMN. Menurutnya, rencana itu baik jika BTP dianggap sebagai orang yang berprestasi.
"Rencana itu sangat sangat baik. Kalau BTP memang dianggap orang yang selama ini berprestasi. Lepas siapapun ia. Apa pun pendidikannya. Di mana pun perjalanan karir sebelumnya," katanya.
Ia pun bertanya kembali, bagaimana kalau ada penilaian BTP hanya berprestasi dalam membuat kehebohan. Menurutnya, hal itu terserah yang menilai dan diberi nilai.
Namun, jika penempatan Ahok seperti demikian maka hal itu merupakan sebuah perjudian. Jika Ahok ditempatkan di BUMN besar, maka berjudinya juga besar.
"Tapi kalau benar begitu penempatannya di BUMN merupakan sebuah perjudian. Kalau penempatannya di BUMN besar berjudiannya juga besar," kata Dahlan.
"Apakah BUMN sebuah perusahaan yang layak diperjudikan? Tergantung pemiliknya," sambungnya.
Dahlan kemudian mempertanyakan hebohnya rencana pengangkatan Ahok di salah satu BUMN. Dahlan bilang, fakta yang ada saat ini baru sebatas Ahok dipanggil Menteri BUMN Erick Thohir. Kemudian, Ahok menyatakan dirinya dipanggil untuk ditempatkan di salah satu BUMN.
Hingga saat ini, Dahlan bilang, belum jelas Ahok akan ditempat di BUMN mana, begitu pula dengan posisinya apakah komisaris atau direksi. Sehingga, dirinya belum bisa banyak berkomentar.
"Masih banyak fakta yang harus saya lihat. Untuk bisa berkomentar lebih panjang," kata Dahlan.
Namun, Dahlan kemudian menekankan sebuah perusahaan butuh ketenangan. Perusahaan tidak akan maju jika hebohnya lebih besar dibanding kerjanya.
"Tapi ada prinsip yang harus dipegang: perusahaan pun perlu ketenangan. Perusahaan tidak bisa maju kalau hebohnya lebih besar dari kerjanya," ujar Dahlan.
Dalam tulisan itu, Dahlan pun berharap situasi menjadi tenang saat ini, terutama usai terbentuknya kabinet. Dia bilang, ketenangan diperlukan sehingga pemerintah bisa fokus kerja dan ekonomi bisa bangkit.
"Isi tulisan saya adalah 'semoga kabinet baru ini penuh ketenangan agar bisa fokus bekerja'. Semoga tidak banyak usrek. Agar ekonomi bisa segera mulai bangkit," ujarnya.
Memang, kata dia, sukses bisa diraih dengan kehebohan tapi biasanya itu hanya di permukaan dan jangka pendek.
"Memang, bisa juga sukses diraih lewat kehebohan. Tapi sukses seperti itu biasanya hanya di permukaan. Dan untuk jangka pendek," jelasnya.[dtk]