GELORA.CO - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir telah menunjuk mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menjadi Komisaris Utama (Komut) PT Pertamina.
Pengangkatan Ahok menjadi Komut di Pertamina menjadi pro dan kontra di beberapa kalangan. Seperti anggota Komunitas Tionghoa Anti Korupsi (Komtak), Zeng Wei Jian. Zeng menolak Ahok diangkat menjadi Komut di Pertamina.
Zeng mengatakan, ia menolak Ahok masuk ke BUMN walaupun ia juga sepakat bahwa seseorang yang sudah menjalani hukuman terhadap apa yang diperbuat tidak fair jika masih terus dihakimi.
Jadi secara hukum secara konstitusi saya gak melihat ada masalah dengan rekruitmen Ahok ini. Secara hak asasi manusia dan politik sebagai warga negara tidak," kata Zeng Wei Jian di Jakarta Selatan, Minggu (24/11).
Aktivis Tionghoa tersebut membeberkan alasan menolak Ahok. Ia mengaku sepandapat dengan pernyataan ekonom senior, Rizal Ramli. Saat itu Rizal Ramil menyebut Ahok tidak mempunyai pengalaman di state corporate.
"Faktor kedua baru hubungan rasional. Menurut pendapat saya pribadi dan sependapat dengan bang Rizal Ramli bahwa Ahok gak punya pengalaman di state corporate," tegasnya.
Tak hanya itu, Zeng pun membeberkan ketidaksetujuannya Ahok masuk di perusahaan BUMN lantaran Ahok memiliki history yang buruk di perusahaan keluarganya.
Di mana, Ahok, kata Zeng, pernah memimpin perusahaan tambang dan perusahaan keluarganya ketika ayahnya meninggal dunia.
"Dulu itu setelah papahnya meninggal karena dia anak laki-laki pertama, jadi tambang dan perusahaan-perusahaan keluarga itu jatuh ke dia sebagai pengganti bapaknya," jelasnya.
Namun, setelah beberapa tahun memimpin perusahaan warisan ayahnya, Ahok terkena sebuah kasus hingga Ahok sempat disidang oleh keluarganya.
"Tapi kemudian setelah beberapa tahun tiba-tiba ada sebuah kasus itu juga yang menjadi sebab kenapa dia ada benci sama Vivi karena Vivi yang ngedorong ekonomi keluarga ini sehingga Ahok sempat disidang keluarga dengan tuduhan korupsi," ungkapnya.
Hal tersebut diketahuinya berdasarkan cerita yang didapat dari staf pribadi Ahok, Natanael yang kala itu menjadi akuntan keluarga Ahok.
"Ini yang cerita Natanael, kenapa sih Natanael itu selalu dipercaya sama Ahok, saya kira awalnya dari situ. Jadi ketika Ahok disidang oleh mamahnya oleh adik-adiknya, si Natanael ini yang bela Ahok karena dia akuntan keluarga. Sejak itu si Natanael ini dianggap sangat loyal sama Ahok. Jadi ketika dia jadi Wakil Gubernur DKI Jakarta, masuk ke balaikota, itu dia selalu ikut," ungkapnya.
Dengan demikian, Zeng berkesimpulan bahwa Ahok tidak mampu memanage perusahaan hingga sempat disidang oleh keluarganya sendiri.
"Kenapa bisa sampai dia disidang dan segala macamnya? menurut saya itu indikasi bahwa dia gak menguasai memanage perusahaan gitu loh. Kalau menurut istilahnya Bang Rizal Ramli ya kelas Glodok gitu loh sedangkan yang kita hadapi ini adalah state corporate. Jadi dua hal itu menurut saya menjadi alasan saya kenapa saya menolak Ahok," pungkasnya.(rmol)