GELORA.CO - Lembaga survei Parameter Politik Indonesia merilis survei bertajuk “Wajah Islam Politik Pasca Pemilu 2019” di Kantor Parameter Politik di Kawasan, Jakarta Selatan, Jumat (29/11).
Dalam survei tersebut, Parameter Politik Indonesia mendiskripsikan kelompok Alumni 212, FPI, GNPF Ulama, dan eks HTI sebagai perwujudan wajah Islam politik. Pasalnya, kelompok ini kerap berdakwah mengenai formalisme Islam di ruang publik.
Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia, Adi Prayitno mengurai bahwa hasil survei menyebut para kelompok yang juga bisa disebut sebagai Islam kanan tersebut tidak mengganggu demokrasi.
“Sebanyak 50,3 persen menyatakan tidak mengancam,” tegasnya.
Hanya ada 19,6 persen yang menyatakan mereka mengancam demokrasi. Sedang 30 persen tidak menjawab.
"Jadi gerakan yang dianggap kanan dan fundamental selama ini, ternyata belum dianggap sebagai ancaman dari stabilitas demokrasi," ujarnya.
Survei ini digelar pada 5 hingga 12 Oktober 2019. Survei menggunakan metode stratified multistage random sampling yang melibatkan 1.000 responden dari 34 provinsi di Indonesia. Margin of error sebesar plus minus 3,1 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. (rm)