GELORA.CO - Sosok Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok sempat tenggelam saat menjalani hukuman penjara dalam kasus penistaan agama.
Sebelum divonis bersalah, mantan Gubernur DKI Jakarta ini sukses membuat jutaan orang membuat gerakan aksi bela Islam berseri. Aksi Jilid I, II, III digaungkan menuntut Ahok dihukum.
Salah satu sosok yang vokal saat itu adalah Amien Rais. Kerap berada di garda terdepan, diksi sontoloyo, dajjal, hingga antek asing disematkan tokoh reformasi ini kepada Ahok.
Ahok kini kembali muncul ke permukaan. Lagi-lagi dengan kontroversi. Kali ini bukan kasus hukum, melainkan kabar penunjukan sebagai salah satu pejabat di Badan Usaha Milik Negara (BUMN) oleh Menteri BUMN, Erick Thohir.
Bisa diprediksi, penunjukan ini kembali memicu protes dari publik. Latar belakang hukum menjadi salah satu pemicunya. Tak sedikit yang mempermasalahkan Ahok dengan status mantan narapidana, hingga perangainya yang arogan.
Namun kini tak ada Amien Rais, tak ada diksi sontoloyo dkk. Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional (PAN) ini hingga kini belum muncul ke publik.
Abstainnya Amien Rais sebagai sosok kritis disinyalir karena pendiri PAN ini sudah tak memiliki daya gedor seperti sebelumnya.
"Bisa jadi suara Amien sudah tidak punya kekuatan daya tendang lagi, sehingga dia perlahan diam dalam dinamika politik yang berkembang," tutur pengamat politik Maksimus Ramses kepada Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (19/11).
Hal lain, bisa saja Amien sengaja menahan diri dari dinamika politik saat ini. Amien perlu menenangkan diri tanpa harus terlibat lagi dalam ruang publik saat ini.
Saat disinggung soal kemungkinan adanya arahan pihak lain kepada Amien untuk diam, Ramses tak sependapat. Mantan Ketua MPR RI era reformasi itu bukan tipikal pribadi yang mudah disetir.
"Pak Amien salah satu tokoh yang merdeka dalam berpikir, tidak bisa dikendalikan orang lain selain dirinya sendri. Bila dia diam soal Ahok, saya kira itu karena sikapnya sendiri bukan karena ada suatu 'intimidasi' pihak lain," demikian Ramses.(rmol)