Ahok Akan Jadi Komut Pertamina, PDIP: Tak Perlu Keluar Partai

Ahok Akan Jadi Komut Pertamina, PDIP: Tak Perlu Keluar Partai

Gelora Media
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - PDIP menegaskan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok tak perlu keluar dari partai untuk menduduki jabatan Komisaris Utama Pertamina. Alasannya Ahok adalah anggota biasa, bukan pengurus partai.

"Pak Sekjen (Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto) sudah menyampaikan Ahok nggak perlu mundur. Dia anggota biasa bukan pengurus partai. Sekjen kami sudah bicara Ahok nggak perlu mundur, itu sudah garis politik," kata Wasekjen PDIP, Arif Wibowo, kepada detikcom, Minggu (24/11/2019).

Arif berharap Ahok dapat sungguh-sungguh mengawasi kinerja Pertamina sehingga lebih efektif dan mampu menghasilkan keuntungan bagi negara. Arif juga berharap Ahok dapat mengawasi kinerja jajaran Pertamina sehingga terhindar dari pemborosan dan korupsi.

"Jabatannya kan komisaris, komisaris itu kan mengawasi kerja Pertamina, memastikan BUMN Pertamina mampu menghasilkan keuntungan yang besar, manajemennya lebih baik, efektif, jauh dari pemborosan dan korupsi. Harapannya itu semua bisa dilakukan," ucap Arif.

Arif pun menegaskan Ahok dipilih oleh Menteri BUMN Erick Thohir bukan karena latar belakanganya sebagai seorang politisi, namun karena profesionalisme dinilai dapat memberikan dampak positif untuk perusahaan BUMN tersebut.

"Tidak ada kaitannya dengan dia orang parpol atau tidak, itu kaitannya dengan itu profesional atau tidak. (Ahok dipilih) Supaya Pertamina lebih baik manajemennya, tidak boros, menjauhkan Pertamina dari korupsi, managementnya efektif , karyawan Pertaminanya lebih sejahtera, memberikan keuntungan yang besar bagi negara," ungkap Arif.

Dia pun menganggap penilaian miring soal Ahok hanyalah bentuk politisasi isu. "Ini kan masalah profesionalitas. Penilaiannya itu cuma politisasi saja. Kita lihat kerja Ahok saja," tandas Arif.

Arif pun menegaskan Ahok dipilih oleh Menteri BUMN Erick Thohir bukan karena latar belakanganya sebagai seorang politisi, namun karena profesionalisme dinilai dapat memberikan dampak positif untuk perusahaan BUMN tersebut.

"Tidak ada kaitannya dengan dia orang parpol atau tidak, itu kaitannya dengan itu profesional atau tidak. (Ahok dipilih) Supaya Pertamina lebih baik manajemennya, tidak boros, menjauhkan Pertamina dari korupsi, managementnya efektif , karyawan Pertaminanya lebih sejahtera, memberikan keuntungan yang besar bagi negara," ungkap Arif.

Dia pun menganggap penilaian miring soal Ahok hanyalah bentuk politisasi isu. "Ini kan masalah profesionalitas. Penilaiannya itu cuma politisasi saja. Kita lihat kerja Ahok saja," tandas Arif.(dtk)
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita