GELORA.CO - Ketua Umum Partai Amanat Nasional Zulkifli Hasan menyebut Polri telah kecolongan atas peristiwa ledakan bom bunuh diri di Polrestabes Medan, Sumatra Utara.
Pelaku bom bunuh diri itu dilakukan seorang pemuda bernama Rabbial Muslim Nasution (24).
Bahkan menurut Wakil Ketua MPR itu, aparat sudah beberapa kali kecolongan. Sebab, aksi peledakan bom di markas polisi itu hanya terpaut satu bulan dengan aksi penusukan anggota teroris yang menimpa eks Menkopolhukam Wiranto di Banten, Kamis (10/10/2019).
"Saya kira (polisi) kita beberapa kali kecolongan. Nah tentu ini imbauan untuk aparat keamanan mulai dari Pak Wiranto misalnya ini Polres di Sumatra Utara, Medan ini kejadian lagi. Saya kira itu warning, hati-hati,” kata Zulkifli di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (14/11/2019).
Terkait beberapa peristiwa yang telah terjadi, Zulkifli meminta agar aparat terkait beserta Bandan Intelijen Negara (BIN) bisa memetakan lebih dini serangan-serangan yang bakal dilancarkan oleh teroris. Karena menurutnya, masih ada masyarakat yang memiliki paham radikalisme yang patut diwaspadai.
“Berarti kan memang ada yang sebagian kecil di masyarakat kita yang mungkin bersikap keras gitu, boleh dikatakan radikal. Oleh karena itu, saya kira jauh hari intelijen atau BIN, aparat keamanan sudah bisa memetakan ini,” katanya.
Diberitakan sebelumnya, ledakan terjadi di Mako Polrestabes Medan di Jalan HM Said Medan, Rabu pagi. Pelaku bom diri menggunakan atribut ojek online itu meledakkan diri di sekitar kantin Polrestabes Medan.
Terduga pelaku bom bunuh diri yang bernama Rabbial Muslim Nasution tewas dengan kondisi tubuh hancur. Ledakan bom tersebut juga mengakibatkan enam korban mengalami luka-luka. [sc]