212 Hanya Akan Tinggal Sejarah, Kalender, Foto, Video, Novel, Film Bila…

212 Hanya Akan Tinggal Sejarah, Kalender, Foto, Video, Novel, Film Bila…

Gelora News
facebook twitter whatsapp

Penulis: Valentino Dinsi
(Pimpinan Majelis Ta’lim Wirausaha)

Pasca Reformasi 1998 serta tumbangnya beberapa penguasa setelah itu, Saya sempat berkunjung menjumpai tokoh-tokoh serta pimpinan ormas dan parpol Islam dengan mengajukan satu pertanyaan.

“Kita berhasil menumbangkan rezim, membangun partai politik dan ormas, tapi apakah kita punya Blue Print (Cetak Biru), Road maps dan Milestones ummat Islam dan Bangsa ini 5, 10, 30, 50, 100, bahkan 200 thn ke depan?

Hingga hari ini Saya tidak mendapatkan jawaban atas satu pertanyaan itu. Mungkin itu sebabnya ummat dan bangsa ini masih begini karena kita tidak punya rencana tentang masa depan.

Pertanyaan ini juga pernah Saya tanyakan bertahun-tahun lalu dalam forum yg kemudian menginspirasi Aksi 212.

Pertanyaan yang sama juga kembali Saya tanyakan dihadapan tokoh ummat seperti Habib Rizieq Syihab, Ust.Bahtiar Natsir dan puluhan tokoh nasional lainnya di Hotel Sofyan Betawi saat kumpul beberapa minggu setelah Aksi 212.

Bahkan Saya sempat mengusulkan agar para Pemimpin Ummat membuat Tim Task Force (Gugus Tugas) baik dibidang politik, ekonomi, pendidikan, sosial, legal, dll kalau tidak ingin 212 Hanya Akan Tinggal Sejarah, Kalender, Foto, Video, Novel, dan Film Layar Lebar.

Tiga tahun sudah berlalu. Jutaan orang datang setiap kali kita mengadakan Reuni Akbar 212, tapi kita masih terjebak kepada apa yang dikatakan oleh Eep Saefullah Fatah, “212 masih berupa kerumunan, gerombolan, belum menjadi gerakan.”

Ya karena kita tidak membentuk Tim Task Force yg bertugas membuat road map, milestone sehingga bisa diukur dan dipantau kemajuannya

Kita gagal memanfaatkan Kebangkitan Populisme Islam (Vedi Hadiz 2018) yang sedang melanda seluruh dunia Islam termasuk Indonesia.

Padahal dengan kejadian Aksi 212 setidaknya ummat Islam Indonesia memiliki 4 modal utama untuk bangkit memainkan peran besar di Indonesia dan regional, bahkan dunia:

1.Jumlah ummat mayoritas mencapai 234 juta, tapi selama ini hanya dijadikan sebagai pasar kaum kapitalis
2.Mulai terbangunnya persatuan ummat tanpa melihat etnis, kelompok, mahzab, parpol, golongan
3.Ummat sudah mulai mendengar arahan, instruksi, himbauan dari habaib, ustadz, kyai dan ulama.
4.Momentum populisme dan kebangkitan Islam di dunia

Berhasil kita merajut dan merangkai itu semua, Insya Allah Indonesia nenjadi negara Baldatun Thoyyibatun Wa Robbun Ghofur

SAMPAI BERJUMPA DI ACARA REUNI AKBAR 212 (Sharing is carrying) (*)
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita