GELORA.CO - Presiden Amerika Serikat Donald Trump memastikan bahwa pemimpin kelompok militan ISIS Abu Bakar al-Baghdadi, telah terbunuh dalam sebuah operasi penyerangan yang dilakukan oleh pasukan Amerika Serikat.
Dalam sebuah pidato yang disiarkan televisi Amerika Serikat dari Gedung Putih pada Minggu (27/10) waktu setempat, Trump mengatakan bahwa pasukan Amerika Serikat berhasil membunuh sejumlah besar pasukan ISIS selama serangan itu. Salah satu di antaranya adalah Baghdadi.
Kata Trump, dia meninggal dunia setelah terpojok di sebuah terowongan, dan kemudian meledakkan bom bunuh diri.
"Dia meninggal setelah berlari ke jalan buntu, merintih dan menangis dan menjerit sepanjang jalan," kata Trump dalam pidatonya.
Dia menambahkan bahwa tiga anak Baghdadi juga tewas dalam ledakan itu.
Trump menjelaskan bahwa serangan itu melibatkan delapan helikopter yang terbang lebih dari satu jam dari pangkalan yang dirahasiakan. Serangan itu juga dilakukan dengan kerjasama dari Rusia, Suriah, Turki dan Irak.
Trump juga berterima kasih kepada kelompok Kurdi Suriah atas dukungan tertentu yang diberikan kepada Amerika Serikat.
"(Pasukan khusus) mengeksekusi serangan malam yang berbahaya dan berani di barat laut Suriah dan menyelesaikan misi mereka dengan gaya megah," ujar Trump seperti dimuat Channel News Asia.
Sementara itu, penasihat keamanan nasional Trump, Robert O'Brien, menggambarkan pesan dramatis yang diterima presiden dan penasihatnya saat mereka memantau serangan dari Ruang Situasi Gedung Putih.
Komandan misi menelepon dan berkata, 'kepercayaan 100 persen, Jackpot', yang berarti Baghdadi sudah mati," jelasnya.
Kematian Baghdadi memberikan dorongan politis yang besar bagi Trump ketika dia menghadapi penyelidikan pemakzulan dan setelah keputusannya yang tiba-tiba untuk menarik pasukan Amerika Serikar dari Suriah yang menimbulkan kekhawatiran bahwa hal itu akan memicu kembalinya ISIS.(rmol)