GELORA.CO - Pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih, Joko Widodo dan Maruf Amin tinggal hitungan hari. Namun, Presiden Joko Widodo tampak masih terjebak dalam kondisi tidak sehat di lingkaran kekuasaan dalam menyusun kabinet, sehingga belum diumumkan ke publik.
Koalisi Jokowi-Maruf yang terlalu gemuk menjadi penyebabnya,” kata pengamat politik dari Universitas Negeri Jakarta (UNJ) Ubedillah Badrun kepada Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (3/10).
Diuraikan Ubed, koalisi ini kemudian menghasilkan tekanan dari elite partai pendukung yang terang-terangan meminta jatah menteri. Bahkan, sambungnya, ada elite yang secara terbuka menyebut jumlah kursi yang mereka minta.
Hal tersebut sangat mengganggu konsentrasi Jokowi dalam menentukan susunan menteri untuk periode kedua. Belum lagi, kondisi sosial politik terkini yang terus tegang. Mulai dari konflik Papua, karhutla, hingga aksi ribuan mahasiswa menolak sejumlah RUU bermasalah.
Situasi sosial politik yang eskalasinya makin meninggi juga turut mengganggu konsentrasi Jokowi,” pungkas mantan aktivis Forum Komunikasi Senat Mahasiswa Se-Jakarta itu.(rmol)