GELORA.CO - Mantan Sekretaris Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Said Didu mengkritik sikap Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati (SMI) yang menurutnya menjadi anti kritik.
Tak hanya anti kritik, Said Didu juga mengatakan bahwa belakangan ini SMI juga sering ikut-ikutan mengancam Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang kritis terhadap pemerintah. Bahkan menuduh PNS radikal.
Padahal, kata dia, pada jaman Orde Baru di bawah pemerintahan Presiden Soeharto hingga beralih ke era reformasi di bawah kepemimpinan Presiden Bacharuddin Jusuf Habibie, SMI merupakan PNS yang paling kritis. Namun, sikap itu tak lagi ada pada SMI.
"Saya masih ingat SMI adalah PNS yang paling kritis saat orde baru dan puncaknya saat Pak Habibie jadi Presiden, sekarang ybs berbalik menjadi anti kritik dan ikut mengancam PNS yang kritis bahkan sering menuduh bhw PNS sdh radikal," kata Said di twitter.
Mengaca pada kasus Sri Mulyani, Said berkesimpulan bahwa kekuasaan dengan mudah dapat mengubah seseorang.
"Ternyata kekuasaan menjadikan orang berubah," kata Said.
Saya masih ingat SMI adalah PNS yg paling kritis saat orde baru dan puncaknya saat Pak Habibie jadi Presiden, sekarang ybs berbalik menjadi anti kritik dan ikut mengancam PNS yg kritis bahkan sering menuduh bhw PNS sdh radikal. Ternyata kekuasaan menjadikan orang berubah— Muhammad Said Didu (@msaid_didu) October 17, 2019