GELORA.CO - Prabowo Subianto digadang akan menjadi Menteri Pertahanan. Ia telah menyatakan kesediaannya saat datang ke Istana Negara pada Senin (21/10). Namun, hal ini langsung mendapat respon dari pegiat media sosial, Rudi S Kamri. Ia masih meragukan Jokowi akan memilih Prabowo menjadi partnernya. Menurutnya, ini seperti tayangan infotainment.
" Kekagetan saya bertambah saat melihat Prabowo menurunkan derajatnya dari mantan calon presiden menjadi menteri di bidang pertahanan. Percuma negara menghabiskan dana Rp25,59 triliun untuk Pemilu 2019, kalau hasil akhirnya bagi-bagi kekuasaan. Suara rakyat dibuang percuma untuk sebuah tontonan sinetron politik yang tidak mendidik," ujarnya, Selasa (22/10).
Rudi memprediksi, Prabowo telah mendapat bujukan dari petinggi PDIP. Ia mengatakan, kemungkinan untuk membuat Partai Nasdem cemburu karena cenderung berjalan sendiri. Meski, ia juga menilai koalisi Gerindra dengan PDIP dapat berperan sebagai pengawas, terutama untuk mengendalikan roda pemerintahan Jokowi.
"Ada indikasi kuat, pada periode kedua ini Presiden Jokowi dalam menjalankan kebijakan strategisnya akan berusaha lepas dari cengkeraman partai koalisi. Apakah dugaan saya benar? Time will tell us," paparnya.
Selain itu, ia juga mengamati kapabilitas dan kapasitas Prabowo untuk menjabat sebagai Menteri Pertahanan. Apabila ini terjadi, secara otomatis, ia akan mendapatkan kenaikan pangkat menjadi Jenderal Bintang 4 seperti yang dialami SBY dan Agum Gumelar. Menurutnya, hal ini justru menguntungkan Ketum Gerindra. Oleh sebab itu, ia masih meragukan Jokowi akan menempatkannya sebagai Menhan.
Selain itu, Rudi menemukan kejanggalan karena Prabowo yang dikenal tegas dan keras kepada kelompok pro-khilafah, notabene pernah menjadi kawan terdekatnya dalam Pilpres 2019 lalu.
"Kita semua tahu kelompok ini selalu dan selalu dengan berbagai cara akan tetap melaksanakan agenda politiknya untuk mengganti dasar negara Pancasila. Yakinkah kita Prabowo berani mengatasi kelompok itu?" tanyanya. [gt]