GELORA.CO - Jumlah pengungsi dari Wamena ke Jayapura sejak kerusuhan pecah pada 23 September 2019 lalu mencapai ribuan orang. Selain tinggal di posko yang disediakan, sebagian pengungsi memilih kembali ke kampung halamannya di luar Papua.
Banyak warga Bugis, Makassar, Minang, Jawa di Wamena memutuskan pulang ke kampung halamannya karena trauma atas aksi yang menyebabkan sejumlah korban jiwa, perusakan dan pembakaran harta benda. Soal peristiwa itu, Ustaz Abdul Somad alias UAS mengajak mereka untuk bangkit. Dia meminta kepada rakyat Indonesia untuk membantu para korban Wamena.
"Buatlah posko-posko, tolong saudara, bagi modal, bagi usaha." kata dia dalam video yang diunggah dalam akunnya di Instagram.
Menurut UAS, tragedi berdarah itu akan membangkitkan rasa kekeluargaan dan persaudaraan dari berbagai suku, terutama yang menjadi korban. Dia pun mengaku ikut mendoakan para korban. UAS juga kembali mengajak kepada siapa pun untuk membantu, baik dalam bentuk uang atau doa.
"Bangkitlah saudaraku orang Makassar, Bugis, Minang, Jawa yang di perantauan. Sulit memang, tapi bangkitlah, jangan pernah menyerah. Kami dari jauh ikut mendoakan. Saudara-saudaraku di mana pun di Nusantara yang bisa bantu, bantu dengan uang, yang tak bisa (dengan uang) dengan doa, doakan dari jauh," tuturnya.
Dia mengatakan bahwa meski berbeda-beda suku, namun kita disatukan oleh kemerdekaan. Selain itu, bagi kaum Muslim juga disatukan dengan kalimat laa ilaha illallah, sedangkan yang tidak seagama, disatukan oleh Pancasila sehingga harus saling membantu.
Seperti diketahui, jumlah pengungsi dari Wamena ke Jayapura hingga Rabu, 2 Oktober 2019 mencapai 8.051 orang. Sebagian dari mereka ada yang tetap tinggal di posko sambil menunggu kondisi di Wamena kembali aman dan kondusif untuk kembali. Sementara sejumlah pengungsi pendatang memilih pulang ke kampung halamannya.
Kendati demikian, sebagian pengungsi mengaku ingin kembali ke Wamena. Alasannya, karena mereka punya usaha atau kerja di sana. [vv]