GELORA.CO -Presiden Joko Widodo didampingi Wapres Maruf Amin mengumunkan jajaran menteri dalam kabinetnya. Dalam periode kedua sebagai presiden, kabinet menteri dinamai Kabinet Indonesia Maju, tidak lagi Kabinet Kerja.
Berikut jajaran menteri dalam Kabinet Indonesia Maju;
Menko Polhukam, Mahfud MD
Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto
Menko PMK, Muhadjir Effendy
Menko Kemaritiman dan Investasi, Luhut B Panjaitan
Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto
Menteri Sekretaris Negara, Pratiko
Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian
Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi
Menteri Agama, Fachrul Razi
Menteri Hukum dan HAM, Yasonna Laoly
Menteri Keuangan, Sri Mulyani
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim
Menteri Kesehatan, dr Terawan Agus Putranto
Menteri Sosial, Juliari Batubara
Menteri Tenaga Kerja, Ida Fauziah
Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita
Menteri Perdagangan, Agus Suparmanto
Menteri ESDM, Arifin Tasri
Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono
Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi
Menkominfo, Johny G. Plate
Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo
Menteri LHK, Siti Nurbaya Bakar
Menteri Kelautan dan Perikanan, Edhy Prabowo
Menteri Desa, Abdul Halim Iskandar
Menteri Pertanahan, Sofyan Djalil
Kepala Bappenas, Suharso Manoarfa
Menpan RB, Tjahjo Kumolo
Menteri BUMN, Erick Thohir
Menteri Koperasi dan UMKM, Teten Masduki
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Wishnutama Kusbandio
Menteri PPA, I Gusti Ayu Bintang Darmwati
Menristek, Bambang Brodjonegoro
Menpora, Zainudin Amali
Sementara pejabat lain di lingkungan Kabinet dan Istana yakni;
Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko
Sekretaris Kabinet, Pramono Anung
Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia
Jaksa Agung, ST Burhanudin
"Saya rasa itu yang bisa saya sampaikan pagi ini. Dan saya berpesan jangan korupsi, ciptakan sistem yang menutup celah korupsi," ujar Jokowi.
Dalam kesempatan itu, Jokowi juga menekankan kepada para menterinya, dalambekerja tidak ada visi misi menteri, yang ada visi misi presiden dan wakil presiden.
Selain itu, Jokowi juga meminta kepada jajaran menterinya untuk kerja cepat, keras dan produktif serta jangan terjebak pada rutinitas monoton.
"Orientasi hasil kerja nyata. selalu cek masalah di lapangan dan temukan solusinya," tegas Jokowi.
"Semuanya harus serius dalam bekerja, yang tidak serius hati-hati bisa saya copot di tengah jalan," tambahnya. [rmol]