GELORA.CO - Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto mencuat akan masuk kabinet Jokowi-Maruf Amin sebagai menteri pertahanan. Selain Prabowo, ada Wakil Ketua Umum Gerindra Edhy Prabowo yang disebut-sebut juga masuk dalam kabinet Jokowi.
Dinamika politik ini disorot relawan pendukung Jokowi. Mereka keberatan dan menolak masuknya tokoh rival Jokowi di Pilpres 2019 masuk dalam kabinet.
Relawan dari Jokowi Mania, Imannuel Ebenezer menilai masuknya Prabowo dan kader Gerindra ke kabinet justru berpotensi menghambat program Jokowi-Maruf Amin untuk lima tahun ke depan. Apalagi, Prabowo disebut akan menduduki posisi menteri pertahanan.
"Beberapa kawan-kawan kita yang berkeringat, bertarung, berdarah dan sebagainya kok tiba-tiba Gerindra masuk. Ditambah posisinya menteri pertahanan, salah satu menteri paling strategis dalam pemerintahan," kata Eben, sapaan akrabnya, dalam keterangannya, Selasa, 22 Oktober 2019.
Eben menyebut dinamika politik saat ini justru berlainan dengan Pilpres 2019. Menurut dia, suara pemilih Jokowi di Pilpres 2019 justru menghindari agar Prabowo Subianto tak berkuasa.
"Tapi, sekarang kok malah dikasih kekuasaan. Ini jelas berbahaya. Sangat-sangat melukai kami para pendukung Jokowi," tutur Eben.
Dia menegaskan kehadiran Prabowo dalam kabinet pemerintahan ditolak. Hal ini pula yang bisa berpotensi mengganggu baik psikologi dan moral pemilih militan pendukung Jokowi. Kata Eben, pendukung Jokowi tak kekurangan tokoh-tokoh berkualitas. "Kita tidak kekurangan tokoh-tokoh berkualitas," ujarnya.
Tokoh relawan Jokowi lain, Reinhard Taki mengataan barisan relawan yang mendukung Jokowi sejak Pilkada DKI Jakarta 2012 merasa kecewa berat. Alasannya, mereka sudah total berjuang memenangkan Jokowi. Namun, justru yang berseberangan dengan Jokowi malah diakomodir dengan suka cita.
"Banyak kalangan profesional dan loyalis pendukung Jokowi dan keringatnya sangat jelas. Ini jelas sangat melukai," ujar Taki.
Menurut dia, relawan menghargai hak prerogatif Jokowi selaku Presiden atas penunjukan menteri baru di Kabinet Kerja jilid II. Namun, kata Taki, sebaiknya Jokowi lebih memilih dan mempercayai pendukung yang sudah memperlihatkan perjuangan. [vn]