GELORA.CO - Untuk pertama kalinya The World Indonesianist Congress diselenggarakan Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI di Yogyakarta pada 14-16 Oktober 2019.
Bekerja sama dengan beragam universitas, kongres ini mengambil topik "Building Better Future of Indonesia: Toward a Tolerant, Vibrant, and Creative Society" dan dibuka oleh Wakil Menteri Luar Negeri, Duta Besar Dr. Abdurrahman Mochammad Fachir.
Peserta kongres ini terdiri dari 400 orang dari berbagai latar belakang seperti akademisi, peneliti, dan pelajar asing yang mempelajari berbagai aspek ilmu dan pengetahuan di Indonesia. Mereka berasal dari 43 negara, mulai dari Amerika Serikat, Australia, Myanmar, Jerman, hingga Gambia.
Menurut Kepala BPPK Kemlu, Dr. Siswo Pramono, kongres dilaksanakan dalam bentuk sesi pleno dan panel yang membahas empat topik berbeda, yaitu penguatan demokrasi, mempromosikan komunitas yang harmonis di Indonesia, mendorong dan menciptakan kreativitas di era 4.0, serta memelihara dan mempromosikan budaya Indonesia dalam menghadapi globalisasi.
Pada Senin (14/10), para Indonesianis mendapatkan sambutan dan pemaparan dari para keynote speaker. Kemudian pada Selasa (15/10), para Indonesia mengikuti kegiatan sesi pleno dengan sejumlah pembicara terkemuka seperti Gubernur Lembaga Pertahanan Nasional (Lemhanas), Letjen TNI (Purn) Agus Widjojo hingga Co-Founder sekaligus CEO Bukalapak, M. Fajrin Rayid.
Sebelumnya, Kemlu juga telah menyelenggarakan berbagai kegiatan terkait Indonesianis sejak 2017, hanya saja dalam berbentuk forum dan focus group discussion. (Rmol)