Pengamat: Gerindra Merapat Ke Jokowi Karena Tidak Kuat Puasa Kekuasaan

Pengamat: Gerindra Merapat Ke Jokowi Karena Tidak Kuat Puasa Kekuasaan

Gelora Media
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Sinyal Prabowo Subianto dan gerbong Partai Gerindra merapat ke koalisi Joko Widodo semakin kuat. Indikasinya partai koalisi Jokowi yang awalnya tampak menolak saat ini menyatakan secara terbuka menerima bergabungnya Gerindra.

Pendiri dan CEO Voxpol Center Research and Consulting, Pangi Syarwi Chaniago menyebut, merapatnya Gerindra ke koalisi Jokowi diprediksi karena partai besutan Prabowo itu tidak kuat menahan puasa kekuasaan selama 10 tahun.

"Kita bisa memahami nuasa kebatinan Prabowo. Barangkali tidak kuat menjadi partai oposisi selama 10 tahun, berat bagi Prabowo puasa," demikian kata Pangi kepada Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (15/10).

Lebih lanjut Pangi menganalisis, keputusan Prabowo merapat ke Jokowi juga disebabkan alasan logistik untuk pertarungan pemilihan presiden (Pilpres) 2024. Kata Pangi, tanpa cantolan kekuasan kuat, Gerindra akan sangat sulit bertarung.

"Apalagi pertarungan pilpres 2024 butuh logistik, tanpa cantolan yang kuat sangat berat Gerindra bisa bertarung pada pilpres 2019," tandas Pangi.

Dia melihat manuver politik Prabowo sangat agresif. Kata Pangi hal itu adalah cara pemimpin Gerindra itu membangun silaturahim politik.

"Ini adalah cara dan upaya dalam membangun silaturahim politik, agar partai koalisi pengusung tidak meradang," pungkasnya.

Belakangan ini, usai bertemu Jokowi Jumat (11/10), Prabowo gencar melakukan safari politik ke petinggi partai koalisi Jokowi.   Secara berurutan dalam beberapa hari ini Prabowo menemui ketum Nasdem Surya Paloh, Ketum PKB Muhaimin Iskandar dan juga malam ini Ketua Umum Partai Golkar.

Lawatan mantan kompetitor Jokowi itu disebut-sebut sebagai upaya kulo nuwun Prabowo karena akan bergabung ke dalam koalisi pemerintahan. (Rmol)
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita