GELORA.CO - Banyak wajah lama yang dipanggil Presiden Joko Widodo ke Istana Negara untuk mengisi posisi menteri di Kabinet Kerja II. Salah satunya mantan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.
Kehadiran Budi Karya di tengah puluhan tokoh itupun menyedot perhatian peneliti LIPI, Prof Hermawan Sulistyo. Sebab selama lima tahun terakhir, tak ada catatan menggembirakan yang ditorehkan Kemenhub.
“Saya enggak kecewa, tapi adrenalin saya meningkat. Enggak apa-apa dia diangkat jadi menteri. tapi saya akan nyerang kalau dia enggak bener,” ungkap Prof Hermawan kepada Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (22/10).
Selama ini, ia menilai torehan yang kerap diklaim Kemenhub bukanlah murni kinerja Budi Karya, melainkan atas kerja Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono. Dua kementerian ini memang kerap berkesinambungan dalam mengerjakan proyek pembangunan.
Dengan torehan minor tersebut, ia pun menduga penunjukan Budi Karya bukan kemauan Presiden Joko Widodo, melainkan ada desakan dari pihak tertentu.
Karena Jokowi udah tau yang dia (Budi Karya) bilang ngeklaim punya orang. Track record yang buruk itu sudah sampai ke Presiden, ada indikasi kuat dia ngebom, saya enggak bisa ngomong sampai ada bukti," tegasnya.
"Enggak mungkin Jokowi angkat dia, ini karena ada tekanan," tutupnya.(rmol)