GELORA.CO - Para rektor se-Bogor Raya kembali berkumpul bersama Walikota Bogor, Bima Arya Sugiarto, Bupati Bogor, dan tokoh Bogor. Pertemuan itu dalam rangka mendiskusikan masalah kebangsaan, Kamis (3/10/2019).
Para rektor yang hadir dalam pertemuan itu yakni Rektor IPB University, Dr. Arief Satria, Rektor Universitas Pakuan (Unpak) Prof. Dr. Bibin Rubini, Rektor Universitas Ibn Khaldun (UIKA) Dr. E. Bahruddin, dan Rektor Universitas Nusa Bangsa, Dr. Yunus Arifin.
Selain itu, hadir pula tokoh Bogor, Hazairin Sitepu dan Gatut Susanta.
Dalam pertemuan yang dilaksanakan di Graha Pena Radar Bogor tersebut, para rektor bersama Walikota dan Bupati Bogor sepakat menyampaikan 7 poin bertajuk 7 Pesan Bogor #2, yakni:
1. Pelantikan presiden dan wakil presiden hasil Pemilu 2019 adalah amanat konstitusi negara. Oleh karena itu, menjadi kewajiban kita semua untuk mendukung dan mengamankannya;
2. Mendukung kemurnian perjuangan mahasiswa yang dilakukan secara damai dalam menyampaikan aspirasi atau pendapat di muka umum, di gedung DPR, kepada Presiden, dan di berbagai daerah dalam bentuk unjuk rasa yang dijamin oleh undang undang. Kami meyakini bahwa unjuk rasa mahasiswa tersebut cerminan dari kegundahan yang berkembang di tengah-tengah masyarakat akhir-akhir ini;
3. Meminta aparat keamanan untuk tidak represif dalam menangani aksi-aksi unjuk rasa mahasiswa dan elemen masyarakat;
4. Kami meminta mahasiswa dan elemen masyarakat dalam menyampaikan aspirasi untuk mematuhi aturan, menghindari anarkisme dan pengrusakan fasilitas publik;
5. Mendukung presiden agar segera mengambil langkah strategis untuk penguatan pemberantasan korupsi guna mengembalikan kepercayaan masyarakat terhadap komitmen pemerintah.
6. Pemerintah harus lebih serius menangani kerusuhan di Papua, kebakaran hutan, bencana alam di Ambon, dan daerah-daerah yang lain;
7. Menyerukan kepada para elit politik tidak memberikan kontribusi negatif yang bisa memancing terciptanya instabilitas sosial, budaya, politik dan ekonomi.
“Kami mengajak para elit politik dan pemimpin bangsa untuk bergandengan tangan dalam menyelesaikan masalah-masalah besar kebangsaan,” tegas Rektor IPB, Arief Satria.[psid]