GELORA.CO - Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Wiranto tetap menutup masa jabatannya dengan tradisi pamitan. Wiranto tetap melakukan tradisi tersebut meski masih dalam kondisi pemulihan pasca penusukan oleh kelompok jaringan teroris Abu Rara dan istrinya beberapa waktu lalu di Banten.
“Terus terang ya saya membolos dari RS untuk bertemu dengan keluarga besar Kemenkopolhukam dalam rangka melaksanakan satu silaturahim pengakhiran tugas Kemenkopolhukam kabinet kerja untuk periode 2014-2019,” katanya dalam konferensi pers di kantor Kemenkopolhukam Jakarta, Sabtu (19/10).
Wiranto mengklaim, di masa kepemimpinannya Kemenkopolhukam telah melaksanakan sejumlah tugas berat. Ia pun mengapresiasi kerja sama dari semua eselon dan tim di Kemenkopolhukam.
“Eselon 1,2,3. Dan saya tadi telah sampaikan penghargaan terima kasih atas semua yang telah disampaikan oleh teman-teman Kemenkopolhukam,” jelasnya.
Wiranto juga mengucapkan terima kasih dan perpisahan pada Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Jusuf Kalla, serta wakil presiden terpilih Ma’ruf Amin dan seluruh anggota Kabinet Kerja. Wiranto menyampaikan, ia juga mendapat banyak doa dari para tokoh agama dan alim ulama untuk kesembuhannya.
“Para kiai dan Pak Uztad, serta tokoh agama dan tokoh masyarakat telah mendukung dan mendoakan saya untuk melakukan perawatan di RSPAD Gatot Subroto untuk kesembuhan saya setelah mengalami musibah seperti itu,” tuturnya.
Dia juga mengucapkan terima kasih kepada para petugas medis di RS di Pandeglang Banten yang sudah menolong masa gawat darurat. Setelah mengucapkan perpisahan, Wiranto akan kembali lagi menjalani perawatan di RS.
“Juga saya tadi telah menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh awak medis baik di Menkes, RS Pandeglang, dan utamanya RSPAD yang berikan perawatan yang maksimal untuk kesembuhan saya. Saya kira itu yang bisa saya sampaikan, saya akan kembali ke RS untuk terus menjalani perawatan,” ujarnya.[jpc]