GELORA.CO - Pasukan Amerika Serikat mulai meninggalkan wilayah timur laut Suriah. Menyusul kondisi keamanan wilayah Suriah yang berbatasan dengan Turki yang sudah tidak kondusif. Terutama, makin seringnya serangan yang dilakukan pasukan ISIL atau ISIS.
Kepastian ini muncul setelah Menteri Pertahanan AS, Mark Esper, mendatangi wilayah timur laut Suriah ketika pasukan AS menyebrangi perbatasan Irak pada Minggu (20/10). Esper menyebut penarikan pasukan AS atas kemauan Presiden Donald Trump.
Terdapat lebih dari 100 kendaraan militer AS yang menyebrangi perbatasan Irak pada Minggu pagi (20/10), seperti dimuat oleh Reuters.
Turki sendiri telah menghentikan operasi militer ke Suriah setelah melakukan perjanjian dengan Pasukan Demokrat Suriah (SDF) yang dipimpin oleh Kurdi. Perjanjian ini terjadi berkat bantuan AS.
"Kami memiliki pasukan di beberapa kota di wilayah Suriah, tujuannya agar ISIS tidak mendapatkan akses masuk dan tidak ada kelompok lainnya," ucap Esper.
Presiden Trump menyatakan di Washington DC, seperti yang dilansir Aljazeera pada Selasa (22/10), bahwa masih ada sebagian kecil pasukan AS yang masih berjaga di bagian tenggara Suriah dan sebagian yang lain berjaga di wilayah ladang minyak.
Pasukan AS di Suriah bertujuan untuk menjaga keamanan wilayah terkait adanya kelompok terorisme seperti ISIS.(rmol)