Menag Fachrul Razi Marah dengan Pendakwah Bodohi Umat: Bencana Dibilang karena Maksiat

Menag Fachrul Razi Marah dengan Pendakwah Bodohi Umat: Bencana Dibilang karena Maksiat

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Menteri Agama (Menag) Fachrul Razi berang kepada pendakwah-pendakwah yang membodohi umat. Dia meminta imam-imam masjid tak menyampaikan dakwah yang membodohi umat.

"Sering saya katakan kadang-kadang kalau umat dibikin bodoh, saya kadang-kadang suka marah. Sebagai contoh, misalnya bencana alam di Aceh, kebetulan saya orang Aceh. Kemudian penceramah-penceramah dengan enaknya mengatakan itu karena orang Aceh banyak dosa, dibalas oleh Tuhan, dibunuh ratusan ribu karena tanam ganja, padahal yang tanam ganja yang di gunung sana segelintir orang, yang mati itu semua di pantai-pantai ahli ibadah semua itu," kata Menag dalam sambutannya di Lokakarya Peran dan Fungsi Imam Masjid di Hotel Best Western, Mangga Dua Selatan, Sawah Besar, Jakarta Pusat, Rabu (30/10/2019).

"Kenapa dia ndak cerita Aceh ini memang termasuk yang rawan gempa, karena ada lempeng-lempeng buminya yang tumpang tindih satu sama lain dan sangat mudah berubah, lain dengan misalnya Kalimantan, tidak ada lempeng-lempeng bumi yang dekat dengan pulau sehingga relatif lebih aman. namun demikian, sebagai hamba Tuhan, kita wajib berdoa mudah-mudahan tidak terulang kembali dan bencana ini cepat selesai. Itu artinya mencerdaskan umat, bukan membodohi umat," sambung mantan Wakil Panglima TNI ini.

Fachrul meminta pendakwah juga mempelajari ilmu lain. Dia tak ingin pendakwah membuat jengkel umat karena menyampaikan materi-materi yang sifatnya pembodohan.

"Atau belakangan ini ada omong tentang kemarau panjang, belum lama ini, sebulan lalu. Penceramahnya bilang gini, 'ini karena kita banyak membuat maksiat dikasih kemarau berkepanjangan'. Dalam hati saya, dia tau nggak kalau kemarau panjang 5 tahun sekali ada siklusnya? Dan apa yang dilakukan pada era... dia sebut saya lupa salah satu khalifah gitu ya, yang pertama dilakukan mengumpulkan alat musik dan membakar semua alat musik, ini mau ngajarin umat jadi bodoh ya? Dalam hati saya," tuturnya.

"Mungkin ada kaitannya, mungkin kalian terlalu banyak main musik, lupa ibadah. Kalau dianggap alat musik sebagai pembuat maksiat, Rhoma Irama marah banget. 'Aku berdakwah pakai alat musik ke mana-mana. Emangnya ada ngomong-ngomong maksiat? Kan nggak. Jadi umat jangan dibodohi lah. Cerita yang betul saja. Tapi tetap kewajiban kita berdoa kepada Allah SWT mudah-mudahan kemarau panjang ini cepat selesai. Itu yang nanti bukan membodohi umat. Saya kira imam bisa membimbing kalau ada yang seperti itu," imbuhnya. [dt]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita