GELORA.CO - Usai resmi dilantik dan diambil sumpahnya sebagai Presiden RI periode kedua 2019-2022 di Sidang MPR hari ini, Joko Widodo dalam pidatonya langsung memulai dengan optimisme akan perekonomian Indonesia. Meski saat ini resesi global sedang menghantui negara-negara termasuk Indonesia, namun bisa menjadi negara maju, bahkan bisa mencapai lima besar dunia.
Dalam pidatonya saat sidang paripurna MPR terkait pelantikannya bersama KH Ma'ruf Amin sebagai Wakil Presiden RI 2019-2024, Jokowi mengatakan bahwa produk domestik bruto (PDB) Indonesia di tahun 2045, akan berada pada lima besar dunia.
"Mimpi kita di tahun 2045, Produk Domestik Bruto Indonesia mencapai US$ 7 triliun. Indonesia sudah masuk 5 besar ekonomi dunia dengan kemiskinan mendekati nol persen. Kita harus menuju ke sana," ujar Presiden Jokowi, dalam pidatonya, Minggu 20 Oktober 2019.
Dalam hitungannya, menurut Jokowi pendapatan menurut hitung-hitungan Rp320 juta per kapita per tahun atau Rp27 juta per kapita per bulan.
"Itulah target kita. Target kita bersama," katanya.
Mimpi itu memang menjadi harapan selama ini. Bertepatan dengan satu abad RI, Jokowi mengatakan Indonesia harus keluar dari jebakan sebagai negara berpendapatan menengah.
Optimisme itu menurutnya bukan hanya diucapkan. Tetapi, pihaknya sudah menghitung matang-matang bahwa PDB tertinggi kelima di dunia, bisa dicapai pada tahun tersebut.
"Kita sudah hitung, sudah kalkulasi, target tersebut sangat masuk akal dan sangat memungkinkan untuk kita capai," ujar Jokowi.
Hanya saja, untuk meraih ke sana tentu tidak bisa dilakukan dengan berpangku tangan. Jokowi mengatakan, perlu kerja keras bersama dan kerja cepat bangsa Indonesia disertai kerja-kerja yang produktif. [vn]