GELORA.CO - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto diserang dengan pisau di Pandeglang, Banten, pada Kamis (10/10). Tak hanya menggegerkan Tanah Air, kejadian ini turut menjadi sorotan berbagai media internasional.
Media asal Singapura, The Straits Times, menjadi salah satunya yang langsung memberitakan insiden ini. Dilansir dari The Straits Times, salah satu petugas keamanan terluka dalam kejadian ini. Dari keterangan Brigjen Pol Dedi Prasetyo membenarkan terjadinya insiden ini dan pelaku sudah ditahan.
Aparat berhasil membekuk pelaku yang mengenakan kaos hitam dan celana panjang berwarna terang. Dikabarkan pula istri pelaku yang datang bersamanya juga ikut ditahan. Sementara itu, menteri berumur 72 tahun tersebut langsung dilarikan ke rumah sakit.
Media yang berbasis di Qatar, Al Jazeera, juga memberitakan insiden ini. Serupa dengan The Straits Times, media ini menjelaskan detail kejadian yang sudah didapat hingga saat ini. Selain itu, mereka juga menjelaskan sosok Wiranto.
Dilansir dari Al Jazeera, Presiden Joko Widodo menunjuknya sebagai menteri di tahun 2016. Namun, ia pernah dituduh melakukan kekejaman selama pendudukan Indonesia di Timor Timur. Pasalnya, Wiranto bertanggung jawab atas militer saat tentara Indonesia dan pasukan khusus melakukan serangan mematikan usai Timor Timur meminta kemerdekaan dari Indonesia di tahun 1999. Diperkirakan 100 ribu nyawa melayang akibat pendudukan pasukan Indonesia atau meninggal karena kelaparan dan penyakit.
Wiranto pun menjadi salah satu perwira tinggi yang didakwa jaksa PBB atas pelanggaran HAM selama 24 tahun masa pendudukan. Al Jazeera menyebut terdapat bukti-bukti yang menunjukkan perannya dalam insiden tahun 1999. Namun, Wiranto membantahnya dan tak pernah diadili atas kekejaman tersebut. [ak]