GELORA.CO - Jika sebelumnya hubungan antara Partai Gerindra dengan Filsuf dari Universitas Indonesia (UI) Rocky Gerung terlihat sangat harmonis, namun kini hal itu seolah hilang begitu saja.
Yang terlihat pasca Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto memutuskan untuk bergabung dengan koalisi Jokowi, hubungan antara Rocky Gerung dengan Partai Gerindra terkesan panas.
Bahkan, politisi muda Partai Gerindra TB Ardi Januar menyebut Rocky Gerung hanya sebatas mencari panggung setelah pilpres yang membesarkan namanya selesai. Pernyataan pedas Ardi itu keluar setelah sebelumnya Rocky Gerung menyatakan Indonesia sudah tidak perlu tokoh seperti Prabowo. Secara tegas, dia menyebut mantan Danjen Kopassus itu sebagai “sampah”.
Ardi menguraikan ada kelompok yang setelah pilpres bisa move on dan menyatakan kembali bersatu demi bangsa. Ada juga kelompok yang memilih tetap berseteru. “Sementara Rocky bagian dari kelompok yang ketiga, yaitu terancam kehilangan eksistensi karena panggung sudah usai,” tegasnya kepada wartawan, Selasa (15/10).
Manuver diperlukan agar Rocky tetap eksis. Dia memanfaatkan kelompok yang belum move on sebagai panggung. Apalagi, jumlah mereka tidak sedikit. "Mereka adalah pasar yang jelas bagi eksistensi Rocky," katanya.
Namun demikian, dia tidak marah dengan aksi Rocky. Sebaliknya, dia menikmati manuver tersebut dengan menukil pernyataan yang pernah disampaikan Rocky. "Rocky pernah bilang, cara terbaik menghormati aksi badut adalah dengan cara tepuk tangan. Dan saya cukup menikmati pertunjukan yang dilakukan Rocky," katanya. [mc]