Hari Santri, Jokowi Diharapkan Tunjuk Menag Dari Kalangan Pesantren

Hari Santri, Jokowi Diharapkan Tunjuk Menag Dari Kalangan Pesantren

Gelora Media
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Kalangan santri berharap mendapat kado istimewa dari Presiden Joko Widodo dalam peringatan hari santri yang jatuh pada 22 Oktober ini.

Salah satunya soal posisi strategis Kementerian Agama agar diisi dari kalangan santri. Hal itu sejalan dengan kondisi kabinet saat ini yang belum juga diumumkan formasinya.

“Di hari santri ini, perlu ada kado istimewa dari Presiden Joko Widodo untuk kalangan santri, yaitu menunjuk menteri agama yang berasal dari kalangan santri atau pesantren,” kata pengasuh PP. Alma'rifah Kota Bontang, Kalimantan Timur, KH. Dawam Mu'allim dalam keterangan tertulis yang diterima redaksi, Selasa (22/10).

Penunjukan santri sebagai menteri dinilai penting dalam menjalankan UU pesantren yang saat ini sudah dibentuk. Sebab menurutnya, santri paling mengerti tradisi, keilmuan, dan fenomena pesantren di Indonesia.

“Sudah menjadi tradisi santri jadi Menteri Agama. Tradisi baik ini perlu dijaga dengan baik, apalagi kualitas santri, alumni pesantren saat ini semakin baik,” jelasnya.

Sementara itu, Ketua Ikatan Alumni Pesantren Bahrul Ulum Jombang (IKABU) se-Jabodetabek,  H. Abdurrahman menyebut akan ada kekecewaan di kalangan pesantren jika keinginan tersebut tak terwujud.

“Jika Menag tidak dari pesantren, ini seakan menunjukkan bahwa Presiden Jokowi sudah tidak lagi percaya kepada pesantren. Padahal selama ini Pak Jokowi begitu dekat dengan pesantren, hubungan ini perlu terus diperkuat,” tambahnya.

Sebagaimana diketahui, Hari Santri ditetapkan sendiri oleh Presiden Jokowi pada periode pertama kepemimpinanya. Hari Santri ditetapkan untuk memperingati resolusi jihad yang dikeluarkan para ulama, sehingga membakar semangat santri untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia pada 1945. (Rmol)
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita