GELORA.CO - Habib Bahar bin Smith yang mendekam di Lapas Kelas II A Cibinong, Bogor, Jawa Barat, mengubah suasana di dalam penjara itu seperti 'pesantren'. Tidak sedikit warga binaan yang kini taat beragama.
Foto Habib Bahar dengan warga binaan yang melaksanakan salat berjemaah, atau Habib Bahar bersama napi yang terlihat sedang mendengar ceramah beredar luas di media sosial.
Warga binaan di Lapas Cibinong atau Pondok Rajeg pun terlihat banyak memakai kopiah dan juga pakaian koko.
Menanggapi ini, pihak Lapas Kelas II A Cibinong tidak menampik beredarnya foto-foto Habib Bahar di media sosial. Karena foto-foto tersebut diabadikan oleh fotografer internal lapas.
“Jadi kalau habib (Bahar) bersedia foto dengan orang yang mengunjunginya, kami persilakan. Tapi fotografernya dari orang kami. Karena prosedur di lapas tidak boleh ada kamera atau ponsel yang masuk,” kata Kalapas Kelas II A Cibinong Agung Krisna, Rabu (16/10).
Jika foto-foto tersebut bisa beredar di media sosial, Agung menjelaskan bahwa pihak lapas memfasilitasi pengunjung mencetak foto di koperasi yang dikelola pihak lapas dan ditebus dengan harga Rp 15 ribu untuk ukuran 4R.
“Uangnya dikumpulkan untuk kesejahteraan warga binaan juga. Karena fotografernya juga dari warga binaan yang kami fasilitasi kamera. Dari hasil cetak foto juga kami beri foot note bahwa itu produk lapas,” kata dia.
Namun, pihak lapas fleksibel dalam memberikan harga. Misalnya ada tiga orang ingin berfoto dengan Bahar bin Smith dan ingin dicetak tiga lembar, lapas tetap memberi kelonggaran harga.
“Misalnya kalau dia cuma punya Rp 20 ribu mau dicetak tiga lembar, ya silakan saja. Kami ingin mengayomi mereka juga. Karena ada yang datang dari tempat jauh ke sini cuma untuk bertemu dan foto bareng habib,” katanya.
Meski begitu, pihak lapas tidak memberi fasilitas khusus untuk Bahar dan tamu-tamunya. Hanya saja, ada pengaturan khusus. Karena tamu yang datang untuk mengunjungi Bahar bisa mencapai puluhan orang. Bahkan pada hari Sabtu bisa mencapai ratusan orang.
“Kalau berkunjung sama saja warga binaan yang lain. Cuma pengaturannya saja yang lebih ketat, karena tamunya banyak jadi harus kami siasati, cuma semua kebagian,” kata dia.
Menurut Krisna, tidak hanya tamu Habib Bahar yang ingin berfoto, tetapi tamu warga binaan lain, maupun warga binaan itu sendiri. “Jadi kalau ada yang minta foto, yang lain suka ikutan. Ya itu karena memang kami tidak beri habib tempat khusus. Bareng-bareng saja,” katanya.
Saat ini Habib Bahar ditempatkan di Blok A bersama delapan warga binaan lain. Krisna memastikan hingga kini Bahar masih berkelakuan baik, termasuk dengan para sipir dan warga binaan lainnya.
“Baik-baik saja kok. Tidak ada yang janggal. Cuma itu saja, tamunya sangat banyak tiap waktu kunjungan. Terus kalau pas dengan waktu salat, banyak tamu minta habib jadi imam salat,” katanya. [nn]