GELORA.CO - Sekelompok masa yang menamai diri sebagai Gerakan Emak-emak Indonesia Bersuara melakukan aksi 'Solidaritas Emak-Emak Tabur Bunga' di depan Mapolda Metro Jaya, Minggu (13/10).
Dalam aksinya mereka memberikan dukungan kepada perjuangan mahasiswa dan pelajar yang turun dalam demonstrasi menolak revisi UU KPK dan RKUHP.
"Kami juga meminta kepada aparat kepolisian dan juga kepada Joko Widodo untuk menghentikan segala bentuk kekerasan, segala penahanan terhadap rakyat, pelajar, mahasiswa yang menyuarakan suaranya, " ungkap Koordinator aksi Kokom kumalawati (40), Minggu (13/10).
Aksi ini juga mengajak seluruh kaum perempuan, dan masyarakat luas untuk lebih perhatian dengan kondisi Indonesia yang sedang tidak baik-baik saja.
"Saat ini ada mahasiswa dan pelajar yang terancam masa depannya karena mereka ditahan, mereka di kriminalisasikan. lima mahasiswa dan pelajar juga sudah meninggalkan kita," kata Kokom.
"Lima tahun atau sepuluh tahun kedepan kami tidak mau itu terjadi kepada anak kami, karena kalau hari ini kami tidak bersuara, rezim akan terus melakukan itu," pangkasnya.
Selain itu, Kokom melanjutkan, Gerakan Emak-emak Indonesia Bersuara juga akan melakukan penggalangan dana, untuk diberikan kepada keluarga korban.
"Buat kami mereka tahu tidak sendiri. Bahwa kami ada, seluruh rakyat Indonesia ada bersama mereka," tandasnya.
Dalam rangkaian aksi unjuk rasa menolak revisi UU KPK dan RUU kontroversial lainnya, lima orang tewas akibat luka-luka yang derita. Kelimanya adalah Bagus Putra Mahendra (15), Maulana Suryadi (23) Akbar Alamsyah (19) Randy (22), dan Yusuf Kardawi (19). (Rmol)