GELORA.CO - Ketua Forum Masyarakat Maluku (Formama) Arnold Thenu mengatakan, perhelatan pemilihan Presiden telah berlalu. Karena saat Presiden dan Wakil Presiden terpilih 2019-2024 sudah dilantik yakni Joko Widodo (Jokowi) dan KH Maruf Amin.
"Kita sama-sama mengetahui bahwa pertarungan Pilpres 2019 ini cukuplah keras dibandingkan Pilpres sebelumnya," ujar Arnold Thenu di Jakarta, Minggu (20/10/2019).
Tetapi, sambung Arnold, pertarungan sesungguhnya akan masa depan Indonesia ada pada Pilpres tahun 2024 mendatang. Oleh karena itu para pendukung dan relawan Jokowi harus belajar dari kegagalan Erick Thohir pimpin Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Amin. Karena, menurutnya, Erick Thohir tidak dapat memenangkan pasangan Jokowi-Amin secara absolute. Padahal, partai koalisi pengusung Jokowi-Amin jauh lebih besar dari pesaingnya. Dan, itu artinya ada yang salah.
Banyak orang berkeringat berjuang secara tulus dengan semangat juang yang tinggi dari desa ke desa untuk memenangkan Jokowi - Amin tanpa pamrih. Tetapi, apakah Erick Thohir bekeringat seperti itu? Dan, yang bisa menjawab itu hanya mereka yang benar-benar berkeringat dalam arti sesungguhnya.
"Kalau kita mau bedah lebih dalam lagi akan menjadi panjang kali lebar yang akhirnya menjadi luas jika kita urai disini. Kegagalan Erick Thohir memimpin TKN tidak perlu disesali. Tetapi, harus dijadikan pelajaran mahal untuk semua dalam mempersiapkan pertarungan masa depan Indonesia sesungguhnya pada pilpres 2024," tuturnya.
Dijelaskan Arnold, Presiden terpilih harus jeli menggunakan hak preogratifnya untuk menentukan susunan kabinet.
"Karena, salah satu faktor penentu kemenangan pertarungan masa depan Indonesia pada tahun 2024 mendatang adalah dengan memasukan orang-orang yang berkeringat sesungguhnya selama pilpres," pungkasnya.[ht]