GELORA.CO - Teka-teki kematian Fani yang perutnya ditusuk pisau hingga tembus ke kasur terjawab sudah. Perempuan 26 tahun itu dibunuh. Pembunuhnya adalah orang yang paling dekat dengannya, suami.
"Dari serangkaian penyelidikan, kami menemukan ada yang janggal. Bukan bunuh diri, kematian korban dengan kondisi pisau menancap di perut adalah akibat pembunuhan. Tersangka sudah kita amankan. Dia adalah suami korban sendiri," kata Kapolres Jember AKBP Alfian Nurrizal kepada wartawan, Senin (28/10/2019).
Suami Feni adalah Rendi. Pria 33 tahun itu menghabisi istrinya sendiri menggunakan pisau yang ada di dalam kamar. Rendi menghabisi Fani yang tengah tertidur Minggu (27/10) pukul 04.30 WIB.
"Jadi tangan kiri tersangka menusukkan pisau ke perut korban, sedangkan tangan kanan membekap wajah korban dengan bantal," kata Alfian.
Hujaman pisau sedalam 26 cm membuat korban langsung tewas. Rendi kemudian menutupi pisau yang masih menancap di perut korban menggunakan boneka Teddy Bear besar.
"Setelah itu pelaku pergi ke luar rumah. Tidak lama kemudian dia meminta saudaranya untuk menengok korban dengan alasan berkali-kali dihubungi tidak diangkat. Sedangkan pelaku beralasan hendak membeli obat," kata Alfian.
Apa motif Rendi membunuh Fani?
"Pembunuhan dilakukan tersangka karena merasa tidak dihargai. Selain itu juga ada persoalan ekonomi. Hanya mengatakan tidak dihargai, tidak diorangkan sebagai laki-laki dan suami," lanjut Alfian.
Menurut keterangan warga, Fani sehari-hari bekerja sebagai tukang cuci pakaian di salah satu tempat laundry. Fani juga memiliki sampingan usaha jual beli online. Sementara Rendi merupakan petugas keamanan pabrik pengolahan karet milik PTPN 12.[dtk]