GELORA.CO - Badan Pusat Statistik (BPS) mempublikasikan Berita Resmi Statistik (BRS) ekonomi Indonesia kuartal II 2019.
Dalam BRS tersebut ekonomi Indonesia pada kuartal II 2019 tumbuh sebesar 5,05 persen. Angka tersebut lebih rendah jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu yakni sebesar 5,27 persen.
Analis Ekonomi Politik Kusfiardi, menjelaskan, saat ini perekonomian Indonesia sedang melambat. Bahkan bisa dikatakan di bawah target yang diproyeksikan pemerintah di RPJMN. Artinya upaya-upaya pemerintah tidak mampu meningkatkan produktivitas perekonomian.
"Perekonomian kita cuma running aja. Ini menandakan ekonomi kita aktivitasnya ditopang oleh aktivitas perekonomian yang sudah ada. Bisa kita bilang autopilot gitulah. Nggak diapa-apain pertumbuhannya segitu," ujarnya kepada Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (4/10)
Selain itu, menurut Kusfiardi, pertumbuhan ekonomi Indonesia disumbang lebih banyak oleh konsumsi, sementara di sisi produksi tidak begitu banyak. Ekspor juga banyak didorong oleh bahan mentah yang mana harganya sangat fluktuatif.
Berikut data pertumbuhan ekonomi Indonesia dari kuartal II tahun 2019 sampai kuartal I tahun 2018 sampai kuartal II tahun 2019 yang diunduh dari situs resmi BPS:
- Kuartal I-2018: 5,06 persen
- Kuartal II-2018 : 5,27 persen
- Kuartal III-2018 : 5,17 persen
- Kuartal IV-2018 : 5,18 persen
- Kuartal I-2019 : 5,07 persen
- Kuartal II-2019 : 5,05 persen
Lambatnya gerak ekonomi Indonesia terlihat jelas sejak kuartal III tahun 2018 di mana hanya tumbuh 5,17 persen dari kuartal II tahun 2018 yang mampu mencapai 5,27 persen. (Rmol)