GELORA.CO - Kekerasan terhadap jurnalis masih terjadi dalam kurun lima tahun pemerintahan Jokowi-JK. Ketua Umum Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Abdul Manan mengatakan kekerasan justru banyak dilakukan oleh oknum aparat kepolisian.
"Perkembangan yang sangat merisaukan di tahun 2019 meski kekerasan relatif lebih sedikit, tapi kekerasan yang dilakukan oleh negara jauh lebih besar dari yang terjadi dalam lima tahun sebelumnya," kata Abdul dalam diskusi Proyeksi Masyarakat Sipil Atas Situasi 5 Tahun ke Depan di Warunk Upnormal, Jalan Wahid Hasyim, Jakarta Pusat, Selasa (15/10).
Abdul mencontohkan dalam kasus kerusuhan yang dimulai dari demonstrasi di depan Bawaslu pada Mei 2019. Berdasar catatannya, dari 18 kekerasan yang terjadi, 10 di antaranya dilakukan oknum polisi kepada wartawan.
Selain itu juga dalam penanganan kerusuhan dalam demonstrasi yang terjadi di sekitar gedung DPR RI pada September 2019. Menurutnya dari 14 kasus kekerasan, 10 di antaranya dilakukan oknum polisi kepada wartawan.
"Artinya kita melihat polisi ini ya kita jadi melihat bahwa polisi ini semakin brutal dan semakin tidak toleran. Dan ini menimbulkan pertanyaan soal motif apa yang mendorong polisi sehingga bisa brutal seperti itu," kata Abdul.
Abdul menjelaskan kekerasan yang menimpa wartawan disebabkan karena merekam penganiayaan yang dilakukan oknum polisi. Padahal menurut Abdul pengambilan gambar itu untuk menjalankan fungsi wartawan menyampaikan informasi ke publik.
"Polisi tidak mau itu terjadi dan itulah yang melatarbelakangi polisi melakukan kekerasan," kata Abdul.
Abdul meminta agar oknum polisi yang melakukan penganiayaan tersebut ditindak tegas. Pasalnya ia khawatir jika tidak ada tindakan tegas, maka akan semakin banyak kasus penganiayaan yang dilakukan oknum polisi kepada wartawan.
"Saya kira ini perkembangan yang sangat merisaukan dan karena kita tahu ini akan menjadi kecenderungan yang laten. Karena kita tahu banyak polisi melakukan tindakan seperti itu dan itu akan di-copycat untuk tindakan-tindakan yang lainnya," kata Abdul.
Hingga berita ini diturunkan belum ada tanggapan dari Kepolisian. [kp]