GELORA.CO - Juru bicara Ketua Umum Gerindra Dahnil Anzar Simanjuntak beberkan isi perbincangannya dengan Prabowo yang membahas soal pengamat politik Rocky Gerung.
Hal tersebut Dahnil ungkapkan melalui unggahan di Instagramnya @dahnil_anzar_simanjuntak pada Kamis (18/10/2019).
Ia mengunggah video dengan caption:
"Intelektual dan Politisi itu otensitasnya yo gemar menggelar dialektika," tulis @dahnil_anzar_simanjuntak.
"Ketika dialektika hidup, maka tidak ada ruang untuk personal feeling."
Dahnil menuturkan apabila politisi seperti Prabowo Subianto mendapatkan kritik, ia tidak akan menyerang pengritik.
Menurutnya Prabowo malah akan menyediakan ruang dialektika yang lebih luas bagi para pengkritik.
"Ketika, politisi intelektual seperti @prabowo mendapat kritik," tulis Dahnil.
"Dia tidak akan menyerang pengkritik, namun justru menyediakan ruang dialektika yang lebih luas," ungkapnya.
Selain menuliskan sebuah caption, Dahnil juga mengunggah sebuah video saat dirinya tengah menjadi narasumber di acara televisi yang tayang di TvOne.
Dalam video tersebut Dahnil menuturkan bahwa dirinya baru-baru ini ia telah berdiskusi dengan Prabowo mengenai tindakan Rocky Gerung yang kerap kali mengkritik pemerintah.
Dahnil menjelaskan bahwa tugas Rocky Gerung memang harus mengkritik pemerintahan yang tengah berjalan pada saat ini.
"Tadi malam saya diskusi dengan Pak Probowo, ketika disampaikan sikap Bang Rocky Pak Probowo, memang tugas Rocky harus begitu," kata Dahnil.
"Tugas seorang intelektual itu tugasnya memang harus skeptis harus memarahi kekuasaan, harus mengkritik kekuasaan itu tugas original, itu otentiknya para intelektual," lanjutnya.
Unggahan Instagram @dahnil_anzar_simanjuntak di Instagram pada Kamis (17/2019). (Instagram @dahnil_anzar_simanjuntak) |
Ia mengatakan bahwa Prabowo menghormati tugas para intelektual tersebut dan tidak mepermasalahkannya.
"Dan Pak Prabowo menghormati itu sama sekali, jadi tidak ada marah tidak ada masalah," ucapnya.
"Justru Pak Prabowo sebutkan kita harus tumbuhkan banyak orang-orang yang bisa mengkritisi kekuasaan."
Kemudian Dahnil juga menjelaskan saat Rocky Gerung sering melancarkan kritik terhadap pemerintahan yang sedang berkuasa, Prabowo tidak menganggap pendiri Institut Setara itu pendukungnya.
"Bahkan kami, dalam pandangan Pak Prabowo ketika Pemilu tahun 2019 kita enggak menganggap Bang Rocky pendukung Prabowo," ungkap Dahnil.
Dahnil mengaggap Rocky Gerung adalah mitra kritis yang datang bukan untuk menyanjung Prabowo.
"Kita menangagap dia mitra kritis, Beliau datang bukan dalam rangka menyanjung seorang Prabowo," kata Dahnil.
"Tapi kemudian memberikan narasi, kemudian narasi kritis itu disampaikan kepada Pak Prabowo," ujarnya.
[tn]