GELORA.CO - Buzzer istana diesebut lebih suka menyebarkan isu radikalisme daripada pemberantasan korupsi dan penguatan Komisi Pemberantasan Korups i (KPK).
Justru buzzer Istana melemahkan KPK dengan isu taliban, radikal,” ungkap pengamat politik Achsin Ibnu Maksum, Ahad (13/10/2019).
Menurut Achsin, buzzer Istana mendapat momentum ketika ada penusukan terhadap Wiranto. “Buzzer Istana semua mendengungkan di Twitter adanya radikalisme,” paparnya.
Kata Achsin, buzzer Istana mendukung pelemahan KPK karena mereka mendapat bayaran dari koruptor. “Novel Baswedan yang matanya terluka difitnah buzzer istana sebagai radikal,” jelasnya.
Achsin mengatakan, masyarakat sudah mengetahui buzzer istana sering menyebarkan hoaks dan kebal hukum. “Saat rakyat dan mahasiswa menyuarakan penolakan UU KPK hasil revisi, justru buzzer Istana mendukung UU KPK hasil revisi,” pungkas Achsin. [sn]