GELORA.CO - Setidaknya 15 orang penambang emas meninggal dunia ketika sebuah bendungan ambruk dan membanjiri sebuah perkemahan pertambangan di bagian terpencil Siberia akhir pekan ini. Ambruknya bendungan diduga dipicu oleh hujan deras yang menambah volume air di dalam bendungan.
Pejabat wilayah Krasnoyarsk di mana insiden itu terjadi, mengatakan bahwa air yang dilepaskan oleh bendungan itu membanjiri sebagian asrama rotasi di mana ada 74 orang tinggal. Sejauh ini, masih ada 13 orang yang dinyatakan masih hilang.
Komite investigasi Rusia segera meluncurkan investigasi kriminal untuk mengetahui apakah ada pelanggaran peraturan keselamatan di tempat penambangan emas.
Sementara pihak berwenang setempat mengatakan, bendungan yang ambruk tidak didaftarkan oleh badan resmi.
Media Rusia, Interfax mengatakan bahwa para penambang itu adalah bagian dari perusahaan swasta Siberia Sibzoloto yang menyatukan beberapa tim penambangan rakyat. Pihak Sibzoloto sendiri tidak memberika komentar apapun.
Jurubicara Kremlin Dmitry Peskov menyebut bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin menaruh perhatian pada insiden itu. Putin memerintahkan agar semua pihak terkait mengambil tindakan yang perlu diambil untuk membantu mereka yang terkena dampak, serta mengidentifikasi penyebab bencana dan mencegah dampak apa pun pada daerah perumahan di dekatnya.
Diketahui bahwa Rusia adalah salah satu produsen emas top dunia, sebagian besar berasal dari tambang industri profesional besar. Namun, penambangan aluvial atau artisanal di mana emas berada di dasar aliran daripada lapisan bawah tanah, masih menyumbangkan sebagian dari output negara.
Penambangan emas aluvial di Rusia biasanya berskala kecil, tetapi masih dilakukan oleh perusahaan yang terdaftar resmi, yang seharusnya mematuhi aturan kesehatan dan keselamatan. (Rmol)