Belum Juga Dilantik, Dua Calon Menteri Jokowi Ini Dapat Penolakan

Belum Juga Dilantik, Dua Calon Menteri Jokowi Ini Dapat Penolakan

Gelora Media
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Presiden Joko Widodo (Jokowi) hari ini akan mengumumkan secara resmi daftar Kabinet Kerja jilid II yang akan membantunya memimpin Indonesia di periode kedua.

Puluhan tokoh pun sudah berdatangan ke Istana Negara sejak dua hari kemarin. Dari politikus hingga kalangan profesional telah mendatangi presiden.

Pendiri Gojek Nadiem Makarim dan pengusaha Erick Thohir adalah segelintir profesional yang segera mendapatkan kursi menteri di kabinet kerja baru.

Uniknya, diresmikan jadi menteri pun belum, penolakan sudah menghampiri keduanya, kok bisa? Simak kisahnya hanya di gelora.co

Nadiem Ditolak Para Mitra Driver

Masuknya Nadiem Makarim ke daftar calon menteri mendapat penolakan. Penolakan itu datang dari para mitranya sendiri yakni sopir atau driver ojek online (ojol).

Ketua Presidium Nasional Gabungan Aksi Roda Dua (Garda) Garda Igun Wicaksono mengatakan, driver ojol akan demo besar-besaran jika Jokowi tetap menjadikan Nadiem sebagai menteri. Aksi itu akan digelar di seluruh Indonesia.

"Apabila akhirnya Presiden Jokowi tetap menunjuk Nadiem sebagai salah satu menteri ya kami mungkin bisa melakukan aksi penolakan, pergerakan dari seluruh Indonesia. Pastinya yang disasar Presiden Jokowi sendiri," katanya kepada detikcom, Senin (21/10/2019).

Igun mengatakan, ada dua alasan para driver menolak Nadiem sebagai menteri. Pertama, kendati Nadiem sudah melepas jabatan di Gojek, ia masih tercatat sebagai pemilik bisnis. Artinya, Nadiem menikmati hasil dari Gojek.

"Karena Nadiem sebagai pendiri Gojek pemiliki bisnis Gojek walaupun secara struktural melepas jabatan-jabatannya di struktur manajemen Gojek, namun dia pemilik bisnis," ujar Igun.

Alasan kedua, dia menjelaskan, Nadiem sendiri besar karena mitra-mitranya. Padahal, mitra ini belum sejahtera karena pendapatan seperti bonus ini terpotong.

Dia mengatakan, selama ini Gojek terus berkembang dan hasilnya dinikmati oleh korporasi. Di sisi lain, para driver merasa sulit karena pendapatannya tergerus.

"Jangan dilihat startup decacorn si Nadiem namun harus mengkaji, di belakang ada mitra ojol yang belum sejahtera. Bagaimana mencoba dengan kompetensinya mensejahterakan rakyat Indonesia, apabila korporasi sendiri belum bisa mensejahterakan mitranya," ungkap Igun.

"Untung besar korporasinya namun bagi kami tidak sejahtera," lanjutnya.

Ditolak Netizen, #BUMNNotForErick Menggema

Santer dikabarkan, Erick Thohir bakal menduduki kursi Menteri Badan Usaha Milik Negara alias BUMN. Menanggapi hal ini netizen heboh di Twitter dan tagar #BUMNNotForErick sempat viral seharian ini, Selasa (22/10/2019).

Beragam komentar muncul dari netizen, beberapa di antaranya menyatakan bahwa harusnya Kementerian BUMN tidak dipimpin oleh pengusaha. Netizen khawatir akan terjadi konflik kepentingan.

"Bisnis dg pemerintahan mending jgn jadiin satu deh, takut ranco ntar #BUMNNotForErick," tulis akun @tiintinie08 .

Beberapa juga mengatakan Erick lebih cocok untuk menduduki Menteri Pemuda dan Olahraga alias Menpora. Pasalnya, beberapa netizen menyatakan Erick sudah meninggalkan jejak kepemilikan di beberapa klub olahraga, paling besar di Internazionale Milan, klub sepak bola Italia.

"Pak Erick punya pengalaman menjadi pemilik salah satu klub elite eropa yaitu Inter Milan. Saya rasa beliau cocok jadi Menpora. #BUMNNotForErick," tulis akun @azzahracantya.[dtk]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita