GELORA.CO - Sains ternyata bisa dipelajari lewat Alquran. Di dalamnya terdapat ayat-ayat yang menyebutkan proses terjadinya langit dan bumi.
Kemukjizatan Alquran dari segi sains secara ilmiah merupakan ilmu perantara yang terkait dengan berbagai spesialisasi. Perlu adanya kerjasama antara ahli fiologi dan ahli agama (ulama) yang konsisten dengan kaidah penafsiran umum yang sesuai dengan batasan bahasa dan syariat serta konsisten dengan sikap hati-hati yang semestinya dimiliki oleh orang yang mempelajari Alquran.
Berbicara soal terciptanya bumi dan langit. Dalam Alquran juga dijelaskan bagaimana proses terjadi proses pembentukannya. Seperti dalam surat Al-Anbiya ayat 30 yang artinya:
"Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwa langit dan bumi itu keduanya dahulu berpadu, lalu Kami pisahkan antara keduanya. Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup di air. Maka mengapa mereka tidak beriman?"
Dikutip dalam buku Dimensi Sains Al-Quran oleh Prof. Dr. Ahmad Fuad Pasya ditafsirkan bahwa kanata ratqan dalam ayat di atas berarti bahwa bumi dan langit dahulunya adalah satu. Ini menunjukkan bahwa langit dan bumi tercipta dari unsur-unsur yang sama.
Adapun frase fa fataqnahuma diartikan bahwa Allah kemudian memisahkan langit dan bumi yang sebelumnya menjadi satu, keduanya lalu menyebar di angkasa menjadi beberapa bagian sesuai kehendak-Nya.
Kata ritq dalam bahwa Arab berarti "menggabung" dan "menghimpun". Ritq juga merupakan lawan kata fatq. Irtaqqa berarti "menyatu".
Masalah asal mula kejadian dan evolusi alam sebenarnya merupakan perkara ghaib. Hakikat yang sebenarnya hanya diketahui oleh Allah sesuai dengan firman-Nya dalam QS Al-Kahfi: 51 yang artinya:
"Aku tidak menghadirkan mereka (iblis dan anak cucunya) untuk menyaksikan penciptaan langit dan bumi dan tidak (pula) penciptaan diri mereka sendiri dan tidaklah Aku mengambil orang-orang yang menyesatkan itu sebagai penolong,"
Tentunya hal ini tidak menghalangi manusia untuk melakukan penelitian dan pembahasan tentang ayat-ayat Allah agar manusia semakin bertambah iman pada kekuasaan dan keesaan Allah SWT. Sebagaimana firman Allah dalam QS Al-'Ankabut:20 yang artinya:
"Katakanlah, "Berjalanlah kamu di (muka) bumi, maka perhatikanlah bagaimana Allah memulai menciptakan makhluk (manusia),"
Juga di dalam Alquran surat An-Nasi'at: 30-31 yang artinya:
"Dan bumi sesudah itu dihamparkan-Nya. Dia mengeluarkan dari dalamnya air dan tumbuh-tumbuhan. Dan gunung-gunung dipancangkan-Nya untuk kepentingan kalian dan ternak-ternak kalian."
Tak hanya itu, ayat berikut ini juga menunjukkan beberapa fenomena alam yang diinformasikan Allah untuk kekuasaan-Nya yang sempurna dan hikmah-Nya yang tinggi:
"Allah yang meninggikan langit tanpa tiang sebagaimana yang kalian lihat, kemudian Dia bersemayang di atas 'Arasy dan menundukkan matahari dan bulan. Masing-masing beredar hanya waktu yang ditentukan. Allah mengatur urusan makhluk-Nya, menjelaskan ayat-ayat-Nya supaya kalian meyakini pertemuan dengan tuhan kamu. (QS Ar-Ra'd: 2).
Sebuah sistem yang mencegahnya agar tidak terjadi tabrakan meskipun jumlah benda-benda langit sangat banyak. Allah SWT memelihara dan mempertahankannya sampai batas waktu yang ditentukan (saat kiamat tiba).
"Tidak mungkin matahari mengejar bulan dan tidak pula malam mendahului siang. Dan masing-masing beredar pada garis edarnya." (QS Yasin:40).
Beberapa ayat Alquran juga menegaskan alam dan seisinya ini bersifat fana. Di akhir kehidupan akan terjadi kiamat dan pembangkitan, keabadian hanya milik Allah SWT semata.
" Segala yang ada di bumi akan binasa. Dan yang kekal adalah wajah Tuhanmu yang mempunyai kebesaran dan kemuliaan. Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan? (QS Ar-Rahman: 26-28)
"Dan janganlah kalian menyembah tuhan lain selain Allah. Tiada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia. Tiap-tiap sesuatu pasti binasa kecuali Allah. Bagi-Nya segala keputusan dan kepada-Nya kalian akan dikembalikan. (QS Al-Qashash: 88)
Sains modern telah menemukan beberapa fakta ilmiah yang sejalan dengan Alquran tentang peristiwa dan tanda-tanda hari kiamat, seperti firman Allah SWT berikut ini:
"Dan Dia menahan benda-benda langit jatuh ke bumi kecuali dengan izin-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Pengasih lagi Maha Penyayang kepada manusia." (QS Al-Hajj: 65)
"Dan sesungguhnya Allah menahan langit dan bumi supaya tidak lenyap. Dan sungguh jika keduanya lenyap, tidak seorang pun dapat menahannya selain Dia. Sesungguhnya Dia Maha Penyantun Lagi Maha Pengampun. (QS Fathir: 41)
Saat hari kiamat, terjadi gangguan sistem yang mengatur alam ini sesungguhnya akan ada guncangan amat dahsyat seperti yang dijelaskan dalam firman Allah:
"Apabila bumi diguncangkan dengan seguncang-guncangnya, dan bumi mengeluarkan isinya dan manusia berkata, "Apa yang terjadi padanya? Pada hari itu bumi menceritakan berita (kepadanya) karena sesungguhnya Tuhanmu telah memerintahkan padanya. (QS Az-Zalzalah: 1-5)
Untuk itu, kita sebagai muslim harus tetap menjalankan perintah Allah SWT. Karena akhirnya kita akan kembali kepada-Nya dengan membawa amalan yang baik sehingga nantinya akan dipertemukan kembali di surga.[dtk]