GELORA.CO - Polisi terlihat panik dengan mengatakan akan mengusut yang menuding polisi menyebarkan hoaks WhatsApp pelajar STM.
Demikian dikatakan aktivis politik Rahman Simatupang dalam pernyataan kepada suaranasional, Rabu (2/10/2019). “Fakta digital itu tidak bisa dibohongi dan grup WhatsApp STM mengarah ke anggota polisi,” ungkapnya.
Kata Rahman, buzzer Jokowi menghapus di Twitter setelah ketahuan yang disebarkan itu nomor anggota polisi yang seolah-olah milik anak STM.
“Walaupun nomor-nomor yang tertera di grup WhatsApp sudah tidak aktif, namun pihak operator masih mempunyai data pemilik nomor ponsel tersebut,” ungkapnya.
Mabes Polri membantah merekayasa percakapan whatsapp yang memojokkan anak STM sebagai massa bayaran. Mabes Polri juga mengeluarkan ancaman kepada pihak yang menuding polisi menyebar hoaks soal percakapan itu.
Karo Penmas Mabes Polri Brigjen Dedi Prasetyo meminta Ditipidsiber Bareskrim Polri melacak penyebar yang tanpa dasar tersebut. Ia berharap masyarakat tak ikut menyebarnya.
“Kita akan lacak dan profiling akun-akun tersebut,” ujar Dedi, Selasa (1/10).[sn]