GELORA.CO - Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo menghargai sikap putra keduanya, Andreas Rheo Yuliana Fernandez, yang tidak mau maju ke pemilihan wali kota dan wakil wali kota Solo tahun 2020.
"Bukan karena saya wanti-wanti lho ya. Tapi memang anak saya punya etika dan prinsip sejak awal kalau soal hal-hal yang menyangkut politik atau saya," kata RUdy.
Rudy mengatakan sebelum ini, Rheo berkali-kali menolak dukungan menjadi calon anggota legislatif, bahkan sejak pemilu 2009.
"Diajukan tiga kali alasannya sama. Nanti saja kalau bapak sudah tidak lagi menjadi wali kota dan Ketua DPC PDIP. Padahal kalaupun maju, 10.000 suara yakin akan didapatkan. Tapi anaknya tetap tidak mau, kalau tidak percaya silakan tanya sendiri sama anaknya, jawabannya pasti sama. Tidak mau," ujar Rudy.
Kalau Rheo dipasangkan dengan putra Presiden Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka, terbuka peluang untuk menang dan mengulang sukses duet Jokowi - Rudy pada pemilu 2005. Tetapi, Rudy mengatakan kondisinya berbeda. Pada pilkada 2005, Rudy merupakan ketua DPC dan posisi ini cukup kuat. Sedangkan Rheo, sekarang hanya menjabat sekretaris Pengurus Anak Cabang PDI Perjuangan Jebres.
"PAC gak begitu kuatlah untuk jadi backup sekelas pilkada. Meski sebenarnya kalau mau jadi Ketua PAC juga anaknya bisa tapi tidak mau. Karena itu tadi, dia tidak mengincar jabatan dan paling taat aturan partai. Jadi ya tidak mau kalau memang merasa belum waktunya," kata Rudy.
Rudy mengatakan selalu mendidikan anaknya untuk berjuang secara profesional. Rudy selaly mengatakan derajat dan pangkat hanya sampiran, harta hanya titipan.
"Jadi ada prosesnya, bukan ujug-ujug jadi alias instan. Kalau bawa-bawa nama orang lain jadinya menang ora kondang, kalah ngisin-ngisini (menang tak bangga, kalah memalukan)," kata dia. [ak]